Mantu Gus Dur dampingi Gus Yaqut pimpin GP Ansor
Merdeka.com - Kongres Gerakan Pemuda Ansor (GP) Ansor XV di Pondok Pesantren Pandanaran, Sleman, Yogyakarta, sudah selesai. Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut terpilih menjadi ketum GP Ansor secara aklamasi untuk periode 2015-2020. Sementara wakil Gus Yaqut dalam kepengurusan adalah Dhohir Faris.
Dohir Faris, menantu Gus Dur yang juga politisi Partai Gerindra, menerima posisi sebagai wakil ketum GP Ansor. Meskipun sebelumnya dia diberitakan mengundurkan diri dari pencalonan.
"Saya akan melaksanakan dengan baik amanat dan tugas sebagai waketum, membantu sahabat ketum dan sahabat ketum (Gus Yaqut) dalam berkhidmat bagi organisasi maupun bagi bangsa dan negara," kata Faris, Sabtu (28/11).
Faris juga menyampaikan selamat kepada semua pengurus Ansor, mulai tingkat pengurus wilayah dan cabang yang telah mengikuti rangkaian kegiatan kongres secara tertib dan aman. "Alhamdulillah kongres Ansor terselenggara dengan sukses berkat partisipasi semua sahabat Ansor," ujarnya.
Selain itu, suami Yenny Wahid (putri Gus Dur) itu juga menyampaikan selamat kepada formatur kepengurusan Ansor. Dia juga berharap agar kepengurusan Ansor ke depan berisi komposisi yang padu sehingga mampu melaksanakan segala misi serta semua program kerja-sebagai jalan memberikan sumbangsih terbaik bagi Bangsa dan Negara.
Sebelumnya, hasil pemilihan ketum Ansor dalam kongres kali ini sudah diprediksi banyak pihak, yakni kemenangan Gus Yaqut secara aklamasi. Begitu juga dengan posisi Dhohir Faruis sebagai wakil ketua umum.
Dari total 376 pimpinan cabang, sebanyak 361 pimpinan cabang mengusulkan Gus Yaqut sebagai calon tunggal dalam kongres tersebut. Selian itu, sebanyak 30 pimpinan wilayah GP Ansor (dari total 31 pimpinan wilayah) juga memberikan dukungan kepada politisi PKB kelahiran Rembang, Jawa Tengah tersebut.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yenny Wahid mengatakan ada kesamaan antara Gus Dur dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu memutuskan mendukung pasangan capres cawapres Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah jenaka
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca SelengkapnyaGanjar sedih lantaran tak memiliki momen bersama Gus Dur.
Baca SelengkapnyaGus Yasin berharap hasil Pemilu 2024 tersebut harusnya dijadikan bahan musahabah bagi elite partainya yang duduk di struktur kepengurusan DPP.
Baca SelengkapnyaGus Yahya berkelakar cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar tak akan menang di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIsu pengkhianatan kepada Gus Dur muncul setiap lima tahun, saat pemilu.
Baca SelengkapnyaGanjar Buka Peluang Gabung Kubu Anies-Cak Imin di Putaran Kedua Pilpres
Baca Selengkapnya