Maksud lerai perkelahian, polisi di Riau malah dikeroyok 25 orang
Merdeka.com - Hendri Pardede, seorang anggota polisi dikeroyok oleh 25 orang tak dikenal di sebuah cafe Pujasera yang dikenal merupakan tempat minum-minum di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru. Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka dan dirawat.
Merasa tak senang, korban melapor ke Mapolresta Pekanbaru dengan harapan para pelaku segera ditangkap. Saat ini, petugas masih memburu pelaku pengeroyokan terhadap polisi berusia 37 tahun itu.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan kejadian tersebut. Dikatakannya, kasus ini masih dalam penyelidikan Polresta Pekanbaru.
"Laporan tertulis sudah diterima Polda Riau. Penyelidikan dilakukan Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru," ujar Guntur, Rabu (8/6).
Guntur menyebutkan, korban sudah dimintai keterangannya sewaktu membuat laporan. Ciri-ciri pelaku pengeroyokan yang berjumlah 25 orang sudah dikantongi.
Kasus ini bermula sewaktu korban diajak temannya, Niko Sagala ke sebuah Pujasera di Jalan Arifin Ahmad untuk makan dan minum pada malam kemarin. Setelah itu, korban dan temannya pulang.
Tak lama kemudian, korban melihat temannya dikeroyok puluhan pengunjung pujasera. Langsung saja ia menghampiri berusaha melerai dan menanyakan apa yang telah diperbuat temannya.
Untuk menenangkan massa, korban juga mengatakan dirinya adalah Polisi. Hanya saja, massa yang amarahnya memuncak juga memukuli korban hingga babak belur.
"Korban dipukuli pakai botol minuman dan kayu. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka di bagian muka, mata sebelah kanan memar, kepala luka dan badan sakit-sakit. Menurut korban, pelaku diperkirakan berjumlah 25 orang," pungkas Guntur.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaTetangga mengungkap kepribadian korban yang dikenal sangat baik dan religius
Baca SelengkapnyaPetugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca Selengkapnya