Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Majelis Desa Adat Bali Berencana Gelar Nyipeng Tekan Penyebaran Corona

Majelis Desa Adat Bali Berencana Gelar Nyipeng Tekan Penyebaran Corona Suasana Pura Aditya Jaya. ©2020 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Tokoh desa adat di Bali melakukan berbagai cara menekan peredaran Covid-19. Salah satu cara yang akan dilakukan yakni menggelar Nyipeng atau Nyepi Desa Adat secara serentak di Pulau Dewata.

Nyipeng direncanakan selama tiga hari dari tanggal 18 hingga 20 April 2020 mendatang. Selama kegiatan Nyipeng, warga tidak diperkenankan keluar rumah kecuali memiliki kebutuhan yang sangat mendesak.

"Kalau Hari Raya Nyepi kan ketat. Ini (Nyipeng) cuma satu saja tidak boleh keluar rumah saja. Kecuali kalau ada hal-hal yang sangat penting itu boleh dan dapat dispensasi," kata Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Plingsir Agung Putra Suhaket, saat dihubungi, Selasa (7/4).

Selain itu, selama kondisi Nyipeng aktivitas perkantoran pemerintah dan swasta hingga toko modern dan pasar tradisional akan ditutup. Namun, untuk obyek vital seperti rumah sakit, kantor polisi, bandara dan lain-lain akan tetap buka.

"Jadi (masyarakat) hanya saja tidak keluar rumah saja. Tetapi itu belum final besok kita rapat di Denpasar dan difinalkan setelah itu baru ada siaran resmi. Apakah akan dilaksanakan, kemudian kalau dilaksanakan detailnya kayak apa begitu," imbuhnya.

Ia juga menerangkan, untuk di Bali selain Hari Raya Nyepi, juga ada beberapa jenis tradisi Nyepi di Bali. Seperti Nyepi Desa Adat, Nyepi Carik, Nyepi Segara. Namun, itu hanya dilakukan di desa adat masing-masing dan saat ini Nyipeng akan dilakukan secara serentak sebagai upaya memerangi penyebaran virus corona di Bali.

"Ini karena kebetulan memberantas corona kita serentak saja. Kita ini kan untuk membantu pemerintah memerangi virus corona agar segera berakhir di Bali. Lalu, kita canangkan supaya paling tidak tiga hari masyarakat bisa patuh bisa tinggal di rumah," jelas Suhaket.

"Karena kalau di Bali, (jika) Desa Adat yang bergerak semua masyarakat adat bisa patuh mereka tidak keluar rumah sembarangan. Itu kita canangkan," ujar Suhaket.

Bila rapat dan pembahasan detail telah rampung, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Daerah kepolisian dan pihak terkait untuk mempersiapkan pelaksanaan Nyepi Desa Adat terutama berkaitan dengan kebutuhan logistik.

Desa adat, katanya, bisa menggunakan dana desa untuk membantu kebutuhan logistik warga miskin selama tiga hari.

"Untuk itu, besok didetailkan, apakah desa adat siap. Makanya diambil tiga hari semoga masyarakat mampu. Satu dua yang tidak mampukan ada posko gotong rotong (di desa adat), bisa saling membantu, ada dana desa, desa adat dan desa dinas ada," ujar Suhaket.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi

Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi

Sejumlah aturan telah ditetapkan demi berlangsungnya perayaan Nyepi secara sakral di Pulau Bali.

Baca Selengkapnya
Pesan Hari Raya Nyepi dari Klungkung Bali

Pesan Hari Raya Nyepi dari Klungkung Bali

Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang

Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang

Upacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.

Baca Selengkapnya
Bak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat

Bak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat

Keindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi

Baca Selengkapnya
Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Nyoblos di Kampung Halaman, Koster Optimis Ganjar-Mahfud Kantongi 80 Persen Suara di Bali

Nyoblos di Kampung Halaman, Koster Optimis Ganjar-Mahfud Kantongi 80 Persen Suara di Bali

Setelah mencoblos di desa kelahirannya, Koster akan menuju Kantor DPD PDIP Bali di Kota Denpasar untuk memantau hitung cepat.

Baca Selengkapnya