Mabuk berat, anggota TNI AD memaki dan aniaya guru wanita
Merdeka.com - Penganiayaan kembali terjadi dilakukan oleh anggota TNI AD. Kapten Inf Idris Leurima, anggota TNI-AD yang diduga mabuk berat melakukan penganiayaan terhadap Selvy Porumau, yang berprofesi sebagai guru di SMA Negeri 1 Wonreli, Pulau-Pulau Terselatan Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.
"Dia memukul saya dari bagian kepala hingga terjatuh tanpa alasan jelas, dan saya sendiri tidak pernah mengenali yang bersangkutan sehingga persoalan ini akan dilaporkan ke Pomdam XVI/Pattimura," kata Selvy, Kamis (12/2).
Aksi penganiayaan itu terjadi pada Selasa,(10/2) malam ketika korban sedang menjaga warungnya.
Namun pelaku yang mendatangi korban dalam keadaan mabuk berat langsung melontarkan kata-kata caci-maki, serta melakukan pemukulan sambil menuding korban pernah berpacaran dengan anak buahnya ketika menjadi Danramil di Wonreli-Kisar beberapaa tahun silam.
Saat ini yang bersangkutan sudah pindah tugas dan menjadi anggota Kodim Maluku Tenggara Barat di Kota Saumlaki, tetapi yang bersangkutan sengaja pergi ke Wonreli mencari korban untuk dianiaya.
"Saya tidak pernah mengenali pelaku maupun pacaran dengan anggotanya, karena saya masih kuliah di Kota Ambon," ujar Selvy, seperti dilansir Antara.
Ketika terjadi aksi penganiayaan, korban berupaya melaporkan peristiwa tersebut ke Danramil Wonreli, Lettu Inf Leonard Latueru namun niat itu diurungkan karena Danramil sedang tidak berada di tempat.
"Hari ini kami kembali melaporkan tindakan oknum perwira tersebut ke Danramil karena beliau sudah kembali dari luar daerah kemudian persoalan ini diteruskan ke Pomdam XVI/Pattimura di Ambon," ujar Shelvy.
Sementara kakak kandung korban, Johanes Porumau minta adiknya melakukan pemeriksaan intensif di rumah sakit agar dijadikan bukti tindak kekerasan oknum pelaku.
"Pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan diproses secara hukum agar tidak berlaku semena-mena terhadap rakyat," kata Johanes.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaHP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaDia menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, aksi bejat itu dilakukan pelaku sejak korban berusia 10 hingga 16 tahun.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca Selengkapnya