Lomba Ngaliwet antar dinas meriahkan hari jadi Kabupaten Purwakarta
Merdeka.com - Dalam rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun Purwakarta ke 49/186, Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui leading sector Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Purwakarta menggelar Lomba 'Ngejo'.
'Ngejo' sendiri merupakan istilah dalam bahasa Sunda loma (umum) yang memiliki makna menanak nasi. Uniknya, proses menanak nasi yang dilombakan ini tidak diperbolehkan menggunakan alat modern, melainkan alat tradisional.
Lomba yang diikuti oleh seluruh perwakilan kantor pemerintah dan anggota masyarakat ini dilaksanakan pada Kamis (24/8) di Bale Kahuripan, Kecamatan Wanayasa.
-
Apa makna makan nasi di Indonesia? Nasi dan Kebijakan Pemerintah Peran pemerintah dalam menjadikan nasi sebagai makanan pokok sangat signifikan.
-
Bagaimana cara petani Sunda masak nasi? Selama memasak nasi, berbagai keperluan untuk makan siang mereka persiapkan dengan mencari di sekeliling hutan.
-
Kenapa Nasi Liwet Sunda disebut 'ngaliwet'? Oleh karenanya dalam tradisi Sunda, mengonsumsi nasi liwet sering disebut 'ngaliwet'.
-
Apa itu Ngajodang? Masyarakat pesisir Pangandaran memiliki banyak tradisi unik, salah satunya Ngajodang. Ini merupakan metode menangkap ikan secara tradisional, baik di tepi pantai maupun sungai.
-
Dimana Ngajodang digunakan? Masyarakat setempat masih mempertahankan Ngajodang karena dianggap efektif dalam menangkap ikan. Masyarakat pesisir Pangandaran memiliki banyak tradisi unik, salah satunya Ngajodang. Ini merupakan metode menangkap ikan secara tradisional, baik di tepi pantai maupun sungai.
-
Apa itu Lemang? Lemang merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dalam bambu.
Sejak pagi, para peserta lomba sudah terlihat menyiapkan peralatan masing-masing mulai dari hawu (tungku yang terbuat dari tembikar atau batu belah), aseupan, seeng, dulang dan kayu bakar. Tidak lupa, mereka juga membawa nyiru, anyaman bambu yang biasa digunakan untuk memisahkan beras dan sisa gabah yang masih tercampur.
Seluruh alat ini merupakan alat tradisional yang biasa digunakan oleh orang Sunda untuk menanak nasi.
Ida Hamidah, salah seorang ASN Purwakarta yang mengikuti kegiatan ini mengatakan melalui perlombaan yang ia ikuti, ia dapat mengenang waktu remaja karena sering dirinya kerap disuruh oleh orang tuanya untuk menanak nasi.
Kondisi masa lalu tersebut menurutnya, kini jarang ditemui, remaja hari ini lebih banyak nongkrong dan melakukan kegiatan diluar membantu orang tua mereka di rumah.
"Ingat waktu remaja dulu, masih pakai alat tradisional, sekarang digunakan lagi, memang cukup sulit karena sehari-hari terbiasa menggunakan kompor gas. Tapi remaja sekarang pakai kompor gas saja sudah jarang bantu orang tua menanak nasi," kata Ida di lokasi perlombaan.
Lomba Ngaliwet antar Dinas peringati ulang tahun Kabupaten Purwakarta ©2017 Merdeka.comSelain menanak nasi, kegiatan ini juga menyediakan varian lomba yang lain seperti membuat nasi liwet, sambel dadak, hingga kuliner lain termasuk sate maranggi khas Purwakarta. Kecepatan, ketepatan dan rasa dan tampilan kuliner menjadi aspek penilaian yang akan dinilai oleh Dewan Juri Lomba.
Terpisah, Kepala Bidang Informasi dan Publikasi pada Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Purwakarta, Hendra Fadly menyampaikan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Pria yang akrab disapa Ucok tersebut berujar Bupati menginginkan setiap kegiatan harus mengandung unsur kebudayaan.
"Ini ide Pak Bupati, beliau concern terhadap giat-giat kebudayaan dan ingin agar tradisi memasak seperti ini selalu hidup di tengah masyarakat," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik
Baca SelengkapnyaKabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca SelengkapnyaPawai Dongdang dimeriahkan arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung dan pukulan lesung.
Baca SelengkapnyaTidak hanya nasi tumpeng kuning, Indonesia kaya akan kuliner khas saat memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Sayang kalau dilewatkan.
Baca SelengkapnyaAdab menghormati serta memuliakan tamu itu sudah melekat pada diri orang di Indonesia, mereka dianggap sebagai 'raja'.
Baca SelengkapnyaKupatan Jolosutro merupakan tradisi yang telah berlangsung lama di daerah Piyungan, Bantul..
Baca SelengkapnyaMulai dari masyarakat pesisir pantai Pekalongan sampai masyarakat gunung di Temanggung kenal makanan satu ini.
Baca SelengkapnyaBiasanya kuliner ini hanya ada saat acara tertentu, seperti saat acara adat dan pesta pernikahan.
Baca SelengkapnyaPerkembangan musik gejog lesung telah mengalami modifikasi dan sentuhan-sentuhan kreatif dari para musisi perdesaan agar tetap punya daya tarik.
Baca SelengkapnyaDengan semangat yang menggebu dan keseruannya, para ibu ini tidak hanya berkompetisi, tetapi juga menciptakan momen-momen yang menghibur dan penuh warna.
Baca SelengkapnyaJajanan ini mulai populer sejak tahun 1960-an dan dipercaya para petani membuat hasil panen melimpah.
Baca SelengkapnyaDengan beragam budaya yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca Selengkapnya