Lima Kecamatan di Garut Diterjang Banjir
Merdeka.com - Hujan deras menerjang wilayah Kabupaten Garut sejak Selasa (7/4) siang. Dampaknya, lima kecamatan di Garut diterjang banjir. Ratusan rumah warga terendam air dan ratusan warga terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman. Di antara kecamatan yang terkena banjir adalah Banjarawangi, Cikajang, Cisurupan, Tarogong Kidul, dan Garut Kota.
Komandan Koramil Cikajang, Kapten Inf Didi menyebut bahwa di wilayahnya terdapat empat wilayah desa yang terendam banjir. Keempat desa tersebut adalah Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Mekarjaya, Cibodas dan Mekarsari Kecamatan Cikajang.
"Di Desa Tanjungjaya, banjir terjadi akibat meluapnya sungai Cibarengkok yang merupakan salah satu hulu sungai Cimanuk. Banjir terjadi sejak sore hari di Kampung Cukanglemah, Cilulut, Cigugur dan Cinta Karya. Ada sekitar 266 kepala keluarga yang terdampak banjir," ujarnya.
Di Banjarwangi, jelas Didi, banjir terjadi akibat jebolnya tanggul penahan tanah sepanjang 8 meter dengan ketinggian 3 meter. Ratusan rumah yang terkena dampak banjir pun harus merelakan rumah-rumah mereka digenangi air yang bercampur lumpur.
Di Kecamatan Cikajang, ungkap Danramil, banjir setidaknya menggenangi 51 rumah dan satu pondok pesantren di Desa Mekarjaya, 3 rumah di Desa Mekarsari, dan beberapa rumah di Desa Cibodas. "Banjir di Cikajang juga dampak dari jebolnya tanggul sungai Cibarengkok," katanya.
Danramil memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut, namun ratusan warga terpaksa mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman. "Wilayah-wilayah itu memang hampir setiap tahun sering diterjang banjir akibat pendangkalan sungai Cibarengkok. Khusus yang Banjarwangi, daerah tersebut adalah daerah rawan erosi karena di sekitarnya ditanami sayur-sayuran," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan menyebut bahwa berdasarkan data yang masuk ke pihaknya ada lima kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Banjarwangi, Cikajang, Cisurupan, Garut Kota, dan Tarogong Kidul.
"Di kawasan hulu memang terjadi alih fungsi lahan yang seharusnya ditanami pohon tegakan malah menjadi lahan pertanian dan ditanami sayuran. Ini menyebabkan hilangnya daerah serapan air sehingga air langsung masuk ke sungai-sungai," sebutnya.
Akibat dari banjir di lima kecamatan tersebut, Tubagus mengungkapkan bahwa ratusan warga terpaksa diungsikan ke tempat yang aman. Untuk yang di daerah Kecamatan Garut Kota dan Tarogong Kidul, warga yang diungsikan adalah mereka yang tinggal di sekitar sungai Cimanuk.
"Sempat ada ketakutan kejadian banjir bandang kembali terjadi sehingga saat air mulai masuk ke rumah-rumah, warga langsung mengungsi. Kami masih melakukan pendataan untuk jumlah rumah dan warga yang terkena dampak banjir ini," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Negeri Jakarta Timur pun menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnya