Lima Alat Deteksi Tsunami di Laut Selatan Cianjur Rusak
Merdeka.com - Lima alat pendeteksi Tsunami Early Warning System (TEWS) di laut selatan Cianjur diketahui sudah tidak berfungsi sejak empat tahun terakhir. Penyebabnya rusak akibat dimakan usia dan cuaca.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur mengatakan, alat pendeteksi tsunami yang dipasang sejak beberapa tahun lalu di tiga pantai di tiga kecamatan di wilayah selatan yaitu Kecamatan Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta.
"Alat tersebut sudah terpasang beberapa tahun yang lalu, namun sejak empat tahun terakhir sudah rusak dan tidak berfungsi. Kita tidak dapat melakukan perbaikan karena milik BNPB," katanya. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (1/12).
Rudi menambahkan, pihaknya telah melaporkan hal tersebut tetapi belum ada perbaikan atau jawaban pasti dari BNPB kapan alat pendeteksi tsunami akan diperbaiki.
"Kami hanya melakukan pengawasan terhadap alat deteksi yang disediakan BNPB. Sejak alat dipasang di pantai selatan Cianjur, tidak disertai dengan serah terima, sehingga kami tidak tahu harus berbuat apa, meski alat pendeteksi tsunami sangat dibutuhkan," katanya.
Akibat rusaknya alat, pihaknya memasang rambu jalur evakuasi dan tengah melakukan edukasi mitigasi kebencanaan di daerah rawan terjadinya bencana tsunami di pantai selatan Cianjur untuk sebagai antisipasi bencana tsunami.
"Imbauan waspada tetap kita gencarkan, terlebih warga di pesisir sudah jeli membaca tanda alam dan diminta untuk mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana termasuk tsunami. Kami juga siagakan relawan untuk memantau dan mengawasi situasi di pesisir, " kata Rudi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, puluhan bahkan ratusan lumba-lumba kompak menampakkan diri di perairan Pantai Pancer
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut berada di laut sebelah Barat Pulau Karatung atau berjarak 110 kilometer barat laut Karutung, Sulawesi Utara, di kedalaman 141 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat magnitudo 7,4 mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang
Baca SelengkapnyaGelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca Selengkapnya