Kuasa Hukum Keluarga Dorong Brigadir J Diautopsi Ulang
Merdeka.com - Kuasa hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjutak laporan dugaan penganiayaan dan pembunuhan berencana ke Bareskrim. Selain itu, Kamarudin menduga adanya kecurigaan selama proses autopsi Brigadir J.
"Informasinya kita dapat dari media sudah diautopsi, tetapi apakah autopsi benar atau tidak karena ada dugaan di bawah kontrol atau pengaruh kita tidak tahu kebenarannya.," ujarnya di Bareskrim, Senin (18/7).
Ia juga mengatakan, jenazah Brigadir J perlu diautopsi ulang agar menemukan titik terang dari penyebab kematian korban.
"Jangan-jangan jeroannya pun sudah tidak ada di dalam, kita tidak tahu makanya perlu autopsi ulang sama visum repetrum ulang," katanya.
Kamarudin mengungkapkan banyak luka di tubuh Brigadir J yang terasa janggal. Alasannya, banyak luka yang diduga bukan berasal dari tembakan.
"Ada juga pengrusakan di bawah mata atau penganiayaan, di leher ada sayatan lagi kemudian di bahu sebelah kanan kemudian ada memar-memar di perut kanan kiri kemudian ada juga pengrusakan jari atau jari manis kemudian ada juga pengrusakan di kaki atau semacam sayatan-sayatan," ungkapnya.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, saat Brigadir J melakukan penembakan terhadap Bharada RE, dia memegang senjatanya dengan menggunakan dua tangan.
"Dan disampaikan pula tadi ada peluru yang kena ke jari Brigadir J itu sendiri. Kemudian tembus dan mengenai bagian tubuh yang lain," kata Kombes Pol Budhi saat jumpa pers di Polres Jakarta Selatan, Selasa (12/7).
Budhi menegaskan, tidak ada luka penganiayaan atau potongan dari Brigadir J. Seluruh luka yang terjadi di tubuh Brigadir J berasal dari peristiwa tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada RE.
"Saya tegaskan semua luka yang ada pada tubuh Brigadir J berdasarkan hasil autopsi sementara berasal dari luka tembak," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter ahli forensik Bhayangkara Jambi, Dokter Erni Situmorang, ternyata ditemukan sejumlah luka di tubuh AH.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban merupakan warga dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Baca SelengkapnyaPembuktian penyebab kematian bocah tersebut melalui pelbagai pendekatan penyidikan atau Crime Scientific Investigation (CSI).
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaPelaku sendiri meninggalkan istrinya dalam kondisi keracunan dengan mulut penuh busa.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca Selengkapnya