KNKT Datangi Dishub Solo Dalami Kecelakaan Bus Maut di Imogiri
Merdeka.com - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendatangi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Selasa (8/2). Kedatangan KNKT untuk mendalami kecelakaan maut bus Gandhos Abadi yang terjadi di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, yang menewaskan 13 orang, Minggu (6/2).
Plt Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan KNKT Achmad Wildan mengatakan, sebelum ke Solo, timnya juga menelusuri rute yang dilalui bus wisata dengan nomor polisi AD 1507 EH itu. Yakni mulai dari Tebing Breksi di Kabupaten Sleman, kemudian Heha Sky View hingga Bukit Bego, Imogiri, Bantul.
"Berdasarkan hasil penelusuran, jalan tersebut kurang aman untuk dilalui oleh sebuah bus besar. Karena lebar dan elemen vertikalnya kurang cukup untuk menampung besaran bus," ujarnya.
Pihaknya akan mendiskusikan dengan Binamarga dan Dinas Perhubungan Provinsi Yogyakarta. Yakni terkait hal-hal yang sebaiknya dilakukan terhadap destinasi wisata di sepanjang jalan tersebut.
Sementara di Dishub Solo, KNKT memeriksa hasil uji KIR bus PO Gandhos Abadi. Pemeriksaan detail dilakukan pada sistem pengereman dan kaki-kaki bus. Berdasarkan hasil pemeriksaan, sistem rem yang diduga blong, dinyatakan tidak mengalami masalah.
"Mulai dari sambungan kompresor, tabung angin, semua tidak ada masalah, tidak ada kebocoran. Angin masih ada dan berjalan. Bus secara fungsional bisa mengerem," urainya.
Demikian juga hasil pemeriksaan pada bagian roda, kampas rem serta tromol, juga dalam kondisi baik. Kondisi kampas, dikatakannya, masih pada ambang batas aman.
"Kalau sudah tidak normal itu biasanya di atas satu milimeter. Untuk roda juga masih layak digunakan baik dari alurnya maupun gap kampas," jelas dia.
Setelah investigasi selesai, lanjut dia, KNKT akan berkodinasi dengan Dishub dan Binamarga Provinsi DIY untuk merekomendasikan beberapa hal.
Salah satu rekomendasinya adalah meminta Pemerintah DIY melakukan route hazard atau mapping pada rute wisata, pemasangan marka, hingga pemasangan jalur pengamanan.
"Karena di DIY, banyak sekali destinasi wisata, tapi jalannya ekstrem semua," katanya.
KNKT menyarankan kepada Dishub Solo agar mengumpulkan manajemen PO terutama sopir dan mekanik. Ia berharap kasus kecelakaan tersebut bisa dijadikan edukasi untuk mengantisipasi agar peristiwa serupa tak terjadi lagi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca SelengkapnyaPenyebab kecelakaan tragis di KM 58 Jakarta-Cikampek terungkap. Salah satunya, sopir minibus Gran Max bekerja melebihi waktu.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Maut Bus di Ciater, DPR: Kemenhub Tahu Banyak Bus Tak Laik Jalan Tapi Tak Ada Sanksi Tegas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bus diduga mengalami rem blong di jalan yang kondisinya menurun. Akibatnya sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut bus di Subang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSopir Bus Putera Fajar jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Subang, Ini Kelalaiannya
Baca SelengkapnyaDua lokomotif kereta saling bertabrakan, atau populer juga dengan istilah "adu banteng".
Baca SelengkapnyaDirektur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol. Wibowo menerangkan, kondisi kernet bus sudah dalam keadaan sehat, sehingga bisa menjalani pemeriksaan.
Baca Selengkapnya