Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KNKT: 90 Persen Kecelakaan Bus dan Truk Terjadi di Jalan Menurun

KNKT: 90 Persen Kecelakaan Bus dan Truk Terjadi di Jalan Menurun Kecelakaan beruntun di Balikpapan. ©istimewa

Merdeka.com - Investigator senior Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan mengatakan hampir 90 persen kecelakaan bus dan truk terjadi di jalan menurun dan sebagian besar pengemudi dalam kecelakaan itu mengabaikan teknik pengereman yang benar, kata .

"Saya beritahu, hampir 90 persen lebih kecelakaan bus dan truk (karena) rem blong terjadi di jalanan menurun dan semuanya terjadi karena pengemudi mengabaikan teknik pengereman," tegas Achmad Wildan di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis.

Achmad Wildan menegaskan betapa pentingnya para pengemudi untuk mengetahui teknik pengereman yang benar dan baik dalam segala kondisi jalan yang dilalui.

Dia menjelaskan bahwa terdapat beberapa perbedaan teknik mengerem pada permukaan datar dengan di jalan menurun. Kalau di jalan datar, gerakan kendaraan itu dipengaruhi oleh putaran mesin, sementara di jalan menurun gerakan kendaraan dipengaruhi daya gravitasi.

"Ketika kita mengerem di jalan datar menggunakan service brake dengan rem pedal, maka putaran mesin menurun, berhenti, selesai. Tidak demikian halnya pada saat jalan menurun. Kita 'ngerem' dengan pedal, kemudian roda berhenti, pedal diangkat. Itu akan didorong lagi oleh daya gravitasi. Artinya itu nggak akan selesai," kata dia.

Jadi, katanya, kalau mengerem di jalan datar gunakanlah service brake atau rem pedal, tapi ketika di jalan menurun gunakanlah auxiliary brake (rem tambahan yang digunakan dengan kombinasi rem biasa pada truk atau kendaraan berat). "Bentuknya apa? Ada engine brake, ada exhaust brake, ada namanya retarder yang terbaru," tambah dia.

Ketika para pengemudi sudah mengabaikan hal itu, besar kemungkinan mereka akan mengalami kejadian yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, kendaraan akan mengalami brake fading (daya cengkram kampas rem berkurang karena panas atau pemakaian berulang atau dalam kondisi kecepatan tinggi), angin tekor dan juga vapor lock (minyak rem terlalu panas sehingga mengurangi kemampuan rem).

Ketika kendaraan yang digunakan mengalami brake fading atau kampasnya panas, maka kampas rem pada kendaraan itu akan menjadi licin dan kemungkinan roda akan tetap berputar.

"Ketika saya tanya pengemudinya apa yang bapak rasakan? Saya bisa ngerem, tapi roda mutar saya bisa simpulkan bahwa mobil itu mengalami brake fading. Contohnya itu kecelakaan bus Padma di Sumedang," kata dia.

Berbeda hal nya ketika kendaraan mengalami kejadian rem angin tekor, kejadian ini akan membuat rem terasa lebih berat ketika hendak akan diinjak untuk melakukan pengereman.

"Yang kedua angin tekor, yang dirasakan pengemudi apa? Pedalnya mbagel, keras, nggak bisa diinjak. Contohnya di mana? Di FO (Flyover) Kretek sama di bus Purnamasari, karena tekanan anginnya di bawah 6 bar," kata dia.

"Yang ketiga vapor lock, yaitu minyak remnya mendidih karena kandungan airnya dalam minyak rem sangat tinggi. Contohnya di Cikidang," tambah dia.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Saksi Kunci, Kernet Bus SMK Lingga Kencana Jalani Pemeriksaan di Polres Subang
Jadi Saksi Kunci, Kernet Bus SMK Lingga Kencana Jalani Pemeriksaan di Polres Subang

Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol. Wibowo menerangkan, kondisi kernet bus sudah dalam keadaan sehat, sehingga bisa menjalani pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Akhir Kecelakaan Angkot Tabrak Pemotor sampai Terlindas di Pasar Rebo
Akhir Kecelakaan Angkot Tabrak Pemotor sampai Terlindas di Pasar Rebo

Kondisi korban hanya mengalami luka ringan dan telah menjalani proses rawat jalan.

Baca Selengkapnya
Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya
Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya

Masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
TKN Yakin Rute Pendukung Prabowo-Gibran dan AMIN Tak 'Bertabrakan' Saat Kampanye Akbar di Jakarta
TKN Yakin Rute Pendukung Prabowo-Gibran dan AMIN Tak 'Bertabrakan' Saat Kampanye Akbar di Jakarta

"Jadi menurut saya traffic lalu lintasnya juga gak akan bertabrakan ya," kata Anggawira

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi, Minibus Terangkat Diseruduk Sedan
Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi, Minibus Terangkat Diseruduk Sedan

Kecelakaan beruntun melibatkan tiga mobil terjadi di Jalan Tol Cileunyi menuju Jakarta, Senin (1/4) malam.

Baca Selengkapnya
Bus Kecelakaan Maut di Subang Tak Punya Izin Jalan, Kemenhub Ingatkan Sanksi Pidana
Bus Kecelakaan Maut di Subang Tak Punya Izin Jalan, Kemenhub Ingatkan Sanksi Pidana

Kecelakaan maut bus di Subang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya