Kisah Brigadir Apriliando Jadikan Rumahnya Tempat Mengungsi Santri Hindari Covid-19
Merdeka.com - Banyak cara yang bisa dilakukan saling membantu sesama di masa pandemi. Seperti yang dilakukan Brigadir Apriliando, personel Satlantas Polres Berau yang berdiam di kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur, Berau, Kalimantan Timur. Apriliando berbagi cerita bersama merdeka.com.
Awal Juli 2021, sejumlah santri yatim piatu di Pesantren Hubbul Yatama Wal Masakin di Gunung Tabur, terpapar Covid-19. Pengurus pesantren sempat bingung mencari tempat, mengungsikan santri lain yang tidak terpapar.
"Yayasan telepon, ada yang terkonfirmasi 5 orang santri. Tes berikutnya, ada lagi yang terpapar sampai 12 orang," kata Apriliando, saat berbincang, Kamis (29/7).
Apriliando berinisiatif membantu pesantren. Petak bangsal miliknya dijadikan tempat sementara mengungsikan santri, agar tidak ikut terpapar.
"Kalau tidak dipindahkan, diungsikan sementara, santri lain akan ikut terpapar," ujar Apriliando.
Rumah bangsal itu tentu layak huni. Telebih lagi juga dilengkapi fasilitas air bersih dan listrik. Pengelola pesantren menyambut baik tawaran itu.
"Jadi mulai tanggal 12 Juli kemarin, santri yatim piatu itu sementara di rumah saya. Ini untuk membantu memutus rantai penularan?" tambah dia.
©2021 IstimewaSantri yang sementara diungsikan dari pesantren itu mulai dari usia balita, hingga bawah 17 tahun. Mulai SD hingga SMA. Masyarakat sekitar bangsalan Apriliando bahkan menyambut baik kehadiran para santri itu.
"Saya dan warga tergerak ramai membantu kebutuhan sandang dan pangan anak-anak santri secara swakarsa. Tidak harus tiap warga bantu ini dan itu. Pengasuh pesantren juga masih mengasuh anak-anak, karena tidak ikut terpapar Covid," terang Apriliando.
Apriliando menyatakan, dia akan terus menjadikan tempatnya bahkan untuk keperluan isolasi mandiri warga sekitar tempat tinggalnya.
"Kalau ada yang memerlukan tempat silakan saja. Untuk isolasi misalnya. Selama tempat saya masih diperlukan, saya akan terus bantu. Kalau bukan kita yang membantu, siapa lagi? Saya akan bantu apa yang bisa saya lakukan untuk orang lain," demikian Apriliando.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaInul Daratista baru saja mudik ke kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya