Kisah AKBP Untung antara hidup dan mati saat jalankan tugas
Merdeka.com - Sebagai seorang polisi, anggota Polair AKBP Untung Sangaji sudah biasa menghadapi bahaya. Bahkan jika diibaratkan, salah satu kakinya sudah menapak di liang kubur.
Tugasnya yang kerap bersinggungan dengan maut kerap dikeluhkan oleh keluarga, baik anak maupun istri. Bahkan tidak jarang, dirinya kerap dicaci maki keluarganya.
"Anak istri saya maki-maki saya kalau mati gimana. Saya Untung Mam, saya milik masyarakat," ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/1).
Seperti diketahui, saat kejadian, Untung Sangaji menjadi saksi teror mengerikan di Starbucks dan Pospol Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Saat itu dia bersama beberapa rekannya salah satunya Kombes Pol Urip Widodo, dan Ipda Tamat Suryani berada di coffee shop sisi kiri gedung Sarinah. Dia langsung menuju suara ledakan.
Beranjak dari kursi, Untung sudah melihat suasana sekitar Sarinah semrawut. Banyak orang berlarian sambil berteriak.
Melihat anggota Polantas sudah tergeletak, dia meminta orang-orang terdekat di lokasi membantunya melakukan evakuasi. Saat itu, kembali terdengar ledakan tepat dari depan Starbucks.
"Saya pun mengeluarkan pistol dan mendekat ke arah itu. Saya kemudian melihat pelaku megang senjata dan melempar bom ke bawah mobil Karo Ops Polda Metro Jaya," terangnya.
Bom tersebut meledak. Setelah mobil terhenti, Untung coba melingkari ke arah kiri dan menembak pelaku yang masih memegang beberapa bom.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaMelalui perjalanan mudik yang panjang bisa sangat melelahkan terutama bagi anak sehingga penting untuk mengatur waktu.
Baca SelengkapnyaCinta kasih orang tua terhadap anak tak pernah padam meskipun anaknya telah hidup mandiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jarang ditemui, nama sang taruni cantik ini mampu mencuri perhatian sang komandan hingga ia memberikan reaksi tak terduga.
Baca SelengkapnyaIa hidup sendirian karena ayahnya meninggal dan ibunya meninggalkannya sejak kecil.
Baca SelengkapnyaTernyata ia pernah mengalami kisah-kisah pilu dan menyayat hati, terlebih ketika ia harus menerima kenyataan bahwa sang ayah harus berpulang ke pangkuan Tuhan.
Baca SelengkapnyaPendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia
Baca SelengkapnyaMomen seorang kakak asuh taruna menunjukkan kepeduliannya kepada adik asuhnya. Mereka terekam sedang berbelanja di sebuah koperasi.
Baca SelengkapnyaUnang dulunya begitu terkenal dan hidup dalam kemewahan. Namun, nasibnya berubah drastis
Baca Selengkapnya