Ketua Umum tak larang kader PAN ikut aksi damai 112
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku tidak melarang kadernya untuk ikut aksi damai yang digelar Forum Umat Islam (FUI) pada Sabtu (11/2) besok. Menurutnya, keikutsertaan kader dalam aksi adalah hak pribadi masing-masing.
"Tentu sebagai pribadi silakan. Karena sudah ada kesepakatan antara Pemerintah dan penyelenggara dijamin aman dan lancar. Tentu parpol tidak, tetapi kalau sebagai pribadi itu hak masing-masing," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/2).
Zulkifli mengapresiasi langkah pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Wiranto yang berdialog dengan penyelenggara aksi. Hasilnya, diputuskan titik kumpul aksi diubah dari Monas dan Hotel Indonesia ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
"Nah saya berpendapat mari selesaikan persoalan-persoalan dengan cara-cara apa, dialog. Saya senang hari ini membaca Pak Wiranto ketemu dengan MUI dan aksi damai itu sehingga disepakati. Toh kalau ada dialog kan sepakat akhirnya ada acara dipindah ke Istiqlal," ujarnya.
Ia tidak melihat aksi damai tersebut berisi tendensi politik jelang tahapan pencoblosan Pilkada serentak pada 15 Februari mendatang. Dia meminta semua pihak untuk tidak berprasangka buruk. Zulkifli meyakini pendemo akan menjalankan aksi dengan tertib dan damai.
"Kan sudah ada pertemuan ada dialog kita berprasangka baik saja," pungkasnya.
Forum Umat Islam (FUI) tetap melakukan kegiatan pada tanggal 11 Februari meski masa tenang Pilkada Serentak 2017. Alasannya, tak ada aturan atau undang-undang yang menyatakan melanggar.
FUI sudah menyampaikan pemberitahuan sesuai undang-undang. Oleh karena itu, kepada seluruh umat Islam, khusus alumni 212, diminta tidak ragu-ragu atau khawatir untuk datang ke lokasi aksi 112 di Jakarta," ujar Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad Al Khaththath, dalam siaran pers-nya, Kamis (9/2).
Namun, kata Al Khaththath, pihaknya mengubah lokasi titik berkumpul. Awalnya di Monas dan Hotel Indonesia, dialihkan ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
"Hal ini merupakan inisiatif dan kearifan para ulama dan habib serta pimpinan ormas Islam yang tergabung di dalam FUI, untuk menjaga kemurnian dan keselamatan perjuangan umat Islam," katanya.
Dalam aksi nanti, katanya, tuntutan mereka sama seperti seruan sebelumnya. "Tetap, tolak penodaan Alquran, tolak kriminalisasi ulama, tolak penghinaan terhadap ulama, jaga pilkada yang jujur dan adil, dan wajib pilih gubernur muslim," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca Selengkapnyalkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan mendukung penyataan Presiden Jokowi soal presiden tidak dilarang untuk memihak dan kampanye
Baca SelengkapnyaSaat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaBawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnya