Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendikbud Ingatkan Pentingnya Budaya di Tengah Arus Globalisasi

Kemendikbud Ingatkan Pentingnya Budaya di Tengah Arus Globalisasi Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid di kemah kebangsaan. ©2019 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Lebih dari 300 pemuda dan warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat sipil dan relawan Jawa Timur menggelar acara kemah kebangsaan di bumi perdikan desa Tawangsari, Tulungagung, Jatim, 23 sampai 25 Februari.

Acara di awali dengan diskusi bertema 'Membangun Nasionalisme dan Patriotisme yang Inklusif dan Toleran' di Kedhaton Perdikan Desa Tawangsari semalam suntuk.

"Selain diskusi kebangsaan, acara ini juga dilanjutkan dengan kegiatan festival permainan tradisional anak serta penanaman pohon di desa Junjung, Boyolangu," kata inisiator kegiatan kemah kebangsan Bambang Budiono kepada wartawan, Rabu (27/2).

Dia menjelaskan, kegiatan sengaja digelar dalam rangka memupuk semangat kebangsaan yang tidak boleh jatuh pada chauvinisme dan eksklusivisme.

"Dalam kegiatan Kemah Kebangsaan ini kami isi dengan diskusi kebangsan yang mengusung tema 'Gerakan pemajuan kebudayaan dan revolusi industri 4.0, dengan beberapa narasumber penting seperti Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, anggota Kaukus Pancasila Eva K Sundari serta dosen Fisip Unair Joko Susanto," jelas dia.

Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kedhaton Tawangsari tersebut, dibuka secara langsung oleh Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo. Pembukaan kemah juga dihadiri oleh jajaran pemerintah kabupaten Tulungagung.

Dalam pidatonya, Hilmar Farid mengatakan, polemik kebangsan dan kebudayaan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Dia mengingatkan, kemerdekaan politik sudah diraih oleh bangsa Indonesia, begitu juga dengan kemandirian ekonomi yang tidak berhenti dibangun.

"Satu-satunya yang menggambarkan ketergantungan dan keterjajahan bangsa Indonesia ditemukan dalam aspek kebudayaan," jelas Hilmar.

Dia menekankan, globalisasi yang ditandai oleh arus informasi yang begitu deras, menjadikan bangsa Indonesia berpotensi tenggelam dalam arus perubahan.

Sementara segenap bangsa mulai kehilangan akar kesejarahan dan kebudayaan sendiri. Pada saat bersamaan mayoritas orang semakin gemar untuk melirik dan meniru apa yang dimiliki oleh kebudayaan lain.

"Hasil akhirnya, bangsa ini secara keseluruhan seperti sedang dalam situasi gamang, di antara pilihan-pilihan yang disediakan oleh demokrasi dan globalisasi," jelas dia.

Sementara itu, Eva K Sundari menjelaskan, fenomena radikalisme dan populisme adalah kegagalan dalam menghadapi dahsyatnya revolusi industri.

"Beruntunglah bangsa Indonesia karena memiliki Pancasila," tambah Politikus PDIP itu.

Menurut Eva, Pancasila itu merupakan basis spiritualitas yang melampaui agama. Di dalam Pancasila tersimpan nilai-nilai yang memungkinkan bangsa ini menjadi bangsa yang terbuka secara pikiran, hati dan spiritualitas.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir

Hujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir

Prabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua

Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua

Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Silaturahmi dengan Seniman dan Budayawan, Bupati Ipuk Ajak Terus Kolaborasi

Silaturahmi dengan Seniman dan Budayawan, Bupati Ipuk Ajak Terus Kolaborasi

Ipuk juga berpesan kepada segenap seniman dan budayawan untuk senantiasa merespon perkembangan dunia seni global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.

Baca Selengkapnya
Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri

Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri

Masyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.

Baca Selengkapnya
Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP

Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP

Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.

Baca Selengkapnya
Mengenang Momen Pengumuman Hari Lebaran di Masa Awal Kemerdekaan Indonesia

Mengenang Momen Pengumuman Hari Lebaran di Masa Awal Kemerdekaan Indonesia

Semua masyarakat pribumi larut dalam kegembiraan dalam merayakan kemenangan.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya

Pengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya

Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya