Kemendikbud Gagas Program Rekonstruksi Perdagangan Rempah
Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menggagas program rekonstruksi perdagangan rempah bernama Jalur Rempah. Ini untuk mengingatkan betapa pentingnya peran rempah sebagai identitas bangsa yang sekarang banyak dilupakan.
Program ini mengingatkan juga betapa pentingnya menumbuhkan kesadaran jika Indonesia adalah negara yang kaya. Bukan hanya memiliki beragam suku dan budaya, harus diingat juga apabila Nusantara merupakan penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Inilah yang menjadi motivasi bangsa Eropa di masa dulu untuk menghidupkan perdagangan di Nusantara.
Sudah dimulai sejak ribuan tahun sebelum masehi, perburuan rempah terbesar di dunia baru terjadi di abad ke-15. Perjalanan ini dimulai oleh bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda yang berlomba-lomba mencari pusat penghasil rempah.
Persaingan sengit hingga rela menghabiskan banyak dana untuk berlayar selama bertahun-tahun hingga terlibat perang, demi mendapatkan rempah-rempah yang nilainya lebih tinggi daripada emas. Manfaatnya yang diburu, bukan hanya sebagai penyedap rasa tapi juga mengawetkan bahan pengawet, obat, hingga pewangi ruangan.
Pencarian rempah oleh bangsa Eropa awalnya dipelopori oleh Christopher Colombus, tapi baru Vasco Da Gama asal Portugis yang berhasil menjadi pelaut yang mencatatkan tinta emas di abad ke-15. Jalur komoditas rempah ini pun melintasi berbagai area dan pelabuhan di dunia, terutama di Asia, Afrika hingga Eropa.
Punya posisi yang strategis, Indonesia pun dikenal sebagai surganya beberapa jenis rempah. Seperti cengkeh yang tumbuh di Pulau Ternate dan Tidore, pala yang tumbuh alami di Pulau Banda atau Sumatra yang dikenal sebagai penghasil kemenyan, kayu manis dan lada. Bukan hanya itu saja, Jalur Rempah di masa lalu ini pun jadi cikal bakal perdagangan komoditas yang melibatkan beragam suku dan membentuk Nusantara.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya ikut menggaungkannya melalui program jalur rempah sebagai koridor interaksi antarbudaya dalam lintas daerah di Indonesia dan lintas negara. Program ini ingin menghidupkan jalur rempah dengan kerjasama, sinergi, gerak serentak dalam memajukan kebudayaan bersama ribuan orang yang memiliki ketersambungan budaya di ratusan titik rempah, mulai dari pemberdayaan komunitas budaya rempah, pengembangan eduwisata jalur rempah, hingga pertunjukan seni, gastronomi, pengetahuan dan pengobatan tradisional, residensi pelaku budaya, workshop, dan lainnya.
Tak ketinggalan, pemerintah lewat berbagai kementerian pun membuat berbagai program. Seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menawarkan paket pariwisata Jalur Rempah, Kementerian Pertanian yang akan melakukan peremajaan ladang-ladang rempah, juga Kementerian Kesehatan yang mendorong industri obat yang mengolah rempah-rempah asli Indonesia. Begitu juga pengembangan industri kreatif, seperti fashion berbasis rempah yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Pada bulan November ini, Indonesia akan mengusulkan Jalur Rempah ke UNESCO sebagai world heritage atau warisan dunia. Harapannya, program ini bukan hanya berperan dalam kemajuan kebudayaan, tapi juga mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Setidaknya ada 20 titik awal rekonstruksi Jalur Rempah yang tersebar dari Raja Ampat hingga Pesisir Selatan (Mandeh). Apabila program Jalur Rempah berhasil mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai warisan dunia, maka dapat memperkuat diplomasi Indonesia, sekaligus meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP
Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca SelengkapnyaBulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Pomosda Nganjuk, Pesantren Modern Tertua di Indonesia yang Punya Program Ngaji Tani
Pesantren ini terkenal dengan program pemberdayaan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Ganjar-Mahfud: Indonesia saatnya Dipimpin Rambut Putih dan Pendekar Hukum
Hasto menyebut, pasangan Ganjar-Mahfud berbeda dengan pasangan calon yang lain yang punya dana banyak, triliunan, sehingga bisa memberikan bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSiapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah
45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.
Baca SelengkapnyaCara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Mulai Dibahas, PDIP: Upaya Bangun Skenario Pemilu Sudah Selesai
"Padahal rekapitulasi baru dilakukan. Ini tentu saja menyentuh aspek-aspek hukum dan aspek etika dari penyelenggara negara."
Baca Selengkapnya