Kawanan perampok spesialis nasabah bank diringkus di Depok, 2 lolos
Merdeka.com - Hati-hati jika usai mengambil uang dalam jumlah besar secara tunai di bank. Karena penjahat bisa mengintai dalam area bank, dengan berpura-pura menjadi nasabah.
Mereka beraksi secara berkelompok, tetapi sistem kerjanya dibagi di beberapa lokasi. Ada yang mengintai di dalam bank, ada yang berjaga di luar bank, dan ada yang menunggu di jalanan menggunakan kendaraan.
Jika ada nasabah yang mengambil uang dalam jumlah besar, penjahat yang berpura-pura jadi nasabah dalam bank langsung menginformasikan ke rekannya di luar bank. Selanjutnya pesan itu disampaikan ke pelaku lain yang berada di jalan menggunakan kendaraan.
"Tersangka yang di jalanan ini yang mengeksekusi korbannya," kata Kapolresta Depok, Kombes Pol Dwiyono, Kamis (17/12).
Jika korban menggunakan sepeda motor, maka pelaku melibas korban dengan langsung memberhentikan korban. Kalau menggunakan mobil, pelaku mengelabui korban dengan memberitahu kalau ban mobil korban kempis. Setelah korban turun dari mobil dan melihat kondisi ban, pelaku masuk mobil dan menggasak uang.
"Kalau korban melawan mereka tak segan menganiaya menggunakan senjata tajam," ujar Dwiyono.
Menurut Dwiyono, kawanan ini beraksi tidak hanya di Depok, tetapi juga di Bogor dan sekitaran Jakarta. Hasilnya, mereka sudah berhasil memperoleh hingga lebih dari Rp 250 juta. Uang itu dibagi-bagi sesuai peranan masing-masing. Kawanan ini beranggotakan lima orang. Namun hanya tiga yang berhasil diringkus polisi.
Hanya saja satu dilimpahkan ke Jakarta karena beraksi di lokasi itu. "Masih kami selidiki lagi di mana saja mereka beraksi," ucap Dwiyono.
Saat ini kedua pelaku diamankan di Polresta Depok berikut barang bukti, berupa sepeda motor dan ponsel dibeli dari hasil kejahatan. Pelaku dijerat pasal 365 KUHPidana dengan ancaman delapan tahun.
N, salah satu pelaku, mengaku mendapat Rp 15 juta dari aksinya di Depok. Sedangkan dari aksi di Bogor, dia mendapat Rp 7 juta.
"Uangnya dipakai beli motor. Kita lima orang kerjanya. Tugasnya masing-masing," kata N.
F, pelaku lainnya, menuturkan, dia hanya sesekali saja berkumpul bersama keempat rekannya. Biasanya mereka berkumpul kalau akan beraksi.
"Kenal begitu saja. Otaknya teman saya," kata F.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaBesaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepastian tidak ditemukan pelanggaran Pemilu setelah Bawaslu memeriksa 11 ASN, Bank BJB dan Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaJelang Idul Fitri, banyak orang mulai menukarkan uang baru ke bank.
Baca SelengkapnyaPesantren ini punya bank sampah yang dikelola secara profesional
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaSedangkan dalam upaya mendukung pariwisata di Kota Jakarta, Bank DKI berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya