Kasus pencabulan siswi magang, polisi sebut banyak kejanggalan
Merdeka.com - Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat Kompol Tahan Marpaung, menyatakan hingga kini belum ada kepastian tentang kasus pencabulan siswi magang yang diduga dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Suku Dinas (Sudin) Pariwisata Wali Kota Jakarta Pusat. Bahkan menurutnya, banyak kejanggalan yang terjadi dalam kasus ini.
"Kronologinya kan korban lagi magang. Katanya dicegat di bawah, dibawa ke ruangan kosong di lantai 6. Tapi ini banyak kejanggalan-kejanggalan," kata Tahan saat dikonfirmasi, Senin (8/8).
Kejanggalan tersebut, ungkap Tahan, setelah dirinya langsung melakukan pengecekan. Kejanggalan bermula dengan keterangan pengakuan korban M tentang pakaian pelaku yang tak sesuai.
"Banyak kejanggalan, saya sudah cek ke sana. Menurut pengakuan korban, pelaku A itu memakai baju putih, padahal setelah dicek CCTV, saat hari kejadian, si A memakai baju batik warna hijau," ucapnya.
Lalu keanehan selanjutnya, ungkap Tahan, pada saat kejadian, setelah disesuaikan dan dikonfrontir berdasarkan keterangan saksi, pelaku A diketahui sedang dinas keluar yakni di salah satu hotel di Jakarta Pusat.
"Sudah disesuaikan yang bertugas di sana, dia sedang tugas di luar makanya memakai baju batik. Pada saat kejadian, A sedang ada kerjaan di hotel, di hotel itu sudah kita ambil CCTVnya dan benar dia ada acara di sana," paparnya.
Pernyataan lainnya, korban mengaku salah satu pelaku mengenakan baju kuning. Padahal di kantor tersebut tak ada yang berbaju kuning.
"Jadi iya dia bilang dibekap, tau-tau enggak sadarkan diri. Pas bangun, dia melihat pelaku di sampingnya memakai baju putih. Selain salah satu korban juga memakai baju kuning. Padahal di sana enggak ada yang pakai baju kuning, di sana adanya biru-biru," paparnya.
"Selain itu, pengakuan korban dengan temannya juga berbeda. Kata korban dibawa ke situ, dia lagi duduk-duduk sendiri. Tapi kata temennya dia berdua, terus ada enam orang PKL lain. Dia ngotot kalo di situ sendiri, tapi kata temannya dia berdua. Jadi yang benar yang mana? Ini masih kami selidiki," tambahnya.
Disinggung untuk CCTV ruangan lantai 6, Tahan akui memang belum tersedia. "Enggak ada CCTV, soalnya itu ruangan baru," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siskaeee melalui pengacaranya sempat mengaku mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaDari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaMenariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca Selengkapnya