Kasus Jenazah di Bagasi Alphard, Polisi Sebut Suami Korban di Rumah Istri Muda
Merdeka.com - Jenazah ibu dan anak yang ditemukan di bagasi mobil Alphard diduga dibunuh di waktu berbeda. Selain itu, sang suami saat peristiwa tersebut sedang bersama istri kedua.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago menyebut bahwa informasi mengenai ibu dan anak meninggal dunia didapatkan sang suami yang juga ayah korban, setelah pulang dari rumah istri muda.
Suami dari Tuti diketahui berinisial Y curiga dengan kondisi rumahnya yang sudah dalam kondisi berantakan. Banyak barang yang berada tidak di tempatnya. Ada pula darah berceceran di beberapa titik di dalam rumah tersebut.
Saat itu pula Y melaporkannya kepada pihak kepolisan di Polsek Jalancagak, Kabupaten Subang.
"(Sebelum peristiwa) Pada malam hari saudara Y berada di istri mudanya. Saat pulang ke rumah, rumahnya berantakan dan ada darah. Setelah itu, Y melapor ke polisi," ucap dia.
Diketahui, jasad keduanya ditemukan bersimbah darah di dalam bagasi mobil di kawasan Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8). Identitas keduanya diketahui merupakan Tuti (55) dan anaknya, Amelia Mustika Ratu (23).
Kasat Reskrim Polres Subang AKP M Zulkarnaen mengatakan berdasarkan hasil autopsi, dilihat dari luka yang didapatkan, Tuti meninggal terlebih dahulu pada waktu dini hari. Sekitar lima jam kemudian anaknya meninggal dunia.
"Ibunya duluan. Amelia diketahui meninggal sekitar pukul 05.00 WIB. Perbedaan waktu lima jam," kata Zulkarnaen, Jumat (20/8).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar duka datang dari keluarga eks Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSigit mengatakan saat ini proses identifikasi terhadap para jenazah masih dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKedua orangtua menjadi polisi, rupanya hal tersebut membuat sang buah hati turut meniru.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca Selengkapnya