Karakteristik Gunung Hunga Tonga dan Anak Krakatau Identik
Merdeka.com - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono mengatakan karakteristik Gunung Hunga Tonga identik dengan Anak Krakatau. Beberapa waktu lalu, Gunung Hunga Tonga meletus memicu tsunami di Tonga hingga membanjiri ibu kota Nuku'alofa di Samudera Pasifik.
"Memang secara karakteristik kedua gunung api ini identik," katanya dalam konferensi pers, Rabu (9/2).
Meski identik, peluang Gunung Anak Krakatau memicu tsunami sangat kecil jika dibandingkan dengan Hunga Tonga. Ada dua alasannya. Pertama, karena volume intrusi magma di Gunung Anak Krakatau saat ini belum besar. Ini terindikasi dari rekaman seismik, deformasi, dan juga dari gas SO2-nya.
Kedua, secara historis longsoran Gunung Anak Krakatau terjadi ketika ketinggian puncaknya melebihi 300 meter di atas permukaan air laut. Sementara saat ini, ketinggian Gunung Anak Krakatau kurang dari 100 meter.
"Kecil kemungkinan bisa menimbulkan hal yang sama dengan yang terjadi di Tonga," ujarnya.
Gunung berapi bawah laut di Negara Tonga meletus, Sabtu (15/1). Dikutip dari Antara, peringatan tsunami dikeluarkan atas beberapa negara pulau di kawasan Pasifik Selatan.
Foto yang beredar di media sosial memperlihatkan gelombang air laut menghantam rumah-rumah.
"Kemungkinan kemunculan tsunami dipantau di ibu kota negara Tonga, Nuku'alofa, dan ibu kota teritori Samoa Amerika," kata sebuah lembaga pengamat tsunami di Amerika Serikat.
Letusan terjadi pada Sabtu pukul 04.10 GMT (11.00 WIB) di gunung berapi bawah laut, Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, yang berada sekitar 65 kilometer sebelah utara Nuku'alofa dan menimbulkan tsunami dengan ketinggian 1,2 meter, kata Badan Meteorologi Australia.
Badan tersebut mengatakan pihaknya terus memantau keadaan namun tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan pada daratan, pulau-pulau, dan wilayah Australia.
Tsunami setinggi sekitar 83 sentimeter terdeteksi oleh alat pengukur di Nuku'alofa dan gelombang air laut setinggi sekitar 61 sentimeter terdeteksi di Pago Pago, ibu kota Samoa Amerika, kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
9 Gunung Api Ini Berpotensi Bangkitkan Tsunami Jika Terjadi Erupsi
Sebelumnya, Eko mengatakan erupsi gunung api tidak hanya menimbulkan bahaya primer berupa jatuhan piroklastik atau pun aliran piroklastik. Melainkan juga bisa menimbulkan tsunami.
Eko mencatat, saat ini ada sembilan gunung api yang berpotensi membangkitkan tsunami jika terjadi erupsi. Di antaranya ada Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda dan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.
"Saat ini terdapat sembilan gunung api yang berpotensi membangkitkan tsunami jika terjadi erupsi. Ini salah satunya Gunung Anak Krakatau," ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (9/2).
Eko menuturkan, sejarah mencatat terdapat korelasi erupsi gunung api dengan terjadinya tsunami. Seperti yang ditunjukkan erupsi Gunung Anak Krakatau pada 2018 dan 1983 silam yang memicu tsunami.
Kemudian Gunung Tambora pada 1915, Gunung Ili Werung Hobal 1973, 1979 dan 1983. Juga Gunung Rokatenda tahun 1928, Gunung Gamkonora 1673, dan Gunung Ruang pada 1871.
Berikut daftar sembilan gunung api yang berpotensi membangkitkan tsunami jika terjadi erupsi:
1. Gunung Anak Krakatau (Selat Sunda)2. Gunung Tambora (Nusa Tenggara Barat)3. Gunung Ili Werung, Hobal (Nusa Tenggara Timur)4. Gunung Rokatenda (Nusa Tenggara Timur)5. Gunung Ruang (Sulawesi Utara)6. Gunung Awu (Sulawesi Utara)7. Gunung Gamkonora (Maluku Utara)8. Gunung Teon (Maluku)9. Gunung Gamalama (Maluku Utara).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut berada di laut sebelah Barat Pulau Karatung atau berjarak 110 kilometer barat laut Karutung, Sulawesi Utara, di kedalaman 141 kilometer.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaGunung Everest sering diklaim sebagai gunung paling tinggi di dunia. Apakah benar adanya?
Baca SelengkapnyaTsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dalam radius 6 km dari kawah Gunung Ruang diminta untuk mengungsi ke tempat lebih aman.
Baca SelengkapnyaBMKG memastikan dampak gempa tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaLetusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Baca Selengkapnya