Kapal Bermuatan 10 Wisatawan Asing Ditolak Berlabuh di Sumba Timur

Minggu, 15 Maret 2020 19:30 Reporter : Ananias Petrus
Kapal Bermuatan 10 Wisatawan Asing Ditolak Berlabuh di Sumba Timur Kapal dilarang berlabuh di Sumba. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut dan KP3 Laut Waingapu, menolak memberikan ijin kepada kapal wisata Bulan Baru untuk bersandar di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/3) kemarin.

Kapal ini membawa satu guide dan 10 wisatawan asing, beserta enam awak kapal. Penolakan tersebut dilakukan, pasca adanya instruksi Bupati Sumba Timur untuk menutup semua akses masuknya wisatawan asing ke wilayah Kabupaten Sumba Timur guna mengantisipasi masuknya Virus Corona (Covid-19) di wilayah itu.

"Kita mengamankan instruksi pak bupati, keputusan ini diambil dalam rapat bersama semua unsur terkait hari Minggu (8/3) pekan lalu. Jadi kita jalankan instruksi tersebut yang juga adalah kesepakatan bersama semua unsur," ujar Kepala KSOP Kelas IV Waingapu, Anis Kumanireng, Minggu (5/3).

Walau ditolak berlabuh, kapal itu tetap diizinkan mengisi bahan bakar serta logistik lainnya.

"Saya dikontak oleh staf saya tadi waktu saya baru tiba di bandara, bahwa mereka butuh bahan bakar dan logistik seperti bahan makanan dan lainnya. Jadi karena alasan kemanusiaan, kita ijinkan mereka berlabuh sementara," jelasnya.

Terkait nasib kapal tersebut, Anis menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan agen, untuk mengetahui tujuan berlayar kembalinya kapal ini, sehingga diterbitkan surat ijin berlayar.

Dokter Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut Waingapu, dr. Hindarti A. Hadapan mengatakan, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan para penumpang dan awak kapal, namun hanya menyampaikan informasi mengenai instruksi bupati yang melarang masuknya warga negara asing ke Sumba Timur, selama wabah Covid-19 masih terjadi.

"Kita tetap menolak mereka turun, karena biaya perawatan satu orang pasien covid-19 sangat mahal dan Sumba Timur belum siap secara peralatan untuk penanganannya," jelasnya.

Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq yang ikut memantau ke Pelra Waingapu menegaskan, pihaknya mendukung keputusan yang sudah diambil bupati Sumba Timur untuk tidak menerima wisatawan asing masuk ke Sumba Timur saat ini.

Menurut Fadaq, lebih penting memastikan kesehatan warga Sumba Timur, dibandingkan manfaat dari masuknya wisatawan asing saat ini.

"Kita prinsipnya dari DPRD Kabupaten Sumba Timur mendukung instruksi bupati tersebut. Karena daerah kita memang tidak siap untuk melakukan penanganan terhadap pasien covid-19. Kita harus jujur jika peralatan medis untuk penanganan covid-19 belum memadai," tegasnya. [ded]

Baca juga:
Balita Positif Corona, Orangtua Diisolasi di RSUP Sardjito Yogyakarta
Cegah Virus Corona, Menteri Edhy Keluarkan Aturan Kerja dari Rumah untuk Pegawai KKP
Selain Menhub Budi Karya, Ini 7 Pejabat Dunia yang Positif Corona
Gubernur Edy Rahmayadi Doakan Kesembuhan Menhub
Mendagri Tito Imbau Kepala Daerah Tak Keluar Negeri Dulu

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini