Kakek Rohidi, tinggal di rumah reot bersama 19 anggota keluarga
Merdeka.com - Rohidi (60) hanya mampu pasrah tinggal di rumah yang hampir roboh bersama 19 jiwa keluarganya. Rohidi tinggal di Kampung Giri Pade, Kelurahan Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.
Rohidi bersama istri, anak dan cucunya yang seluruhnya berjumlah 20 orang termasuk dirinya hanya bisa pasrah tinggal di rumah yang tak layak huni tersebut. Dirinya mengaku hingga saat ini tak ada bantuan dari pemerintah atau pihak mana pun, untuk membangun rumah yang hampir ambruk dan telah ditinggalinya selama puluhan tahun.
"Pengennya sih direhab pak, tapi gimana, hasil kerja mulung jauh dari cukup. Bisa makan saja sudah sukur," kata Rohidi, Selasa (11/8).
Meski sehari hari Rohidi di bantu oleh tiga anaknya yang bekerja, namun tetap penghasilannya hanya cukup untuk makan saja. "Ada yang bekerja sebagai tukang parkir, tukang pasang tenda dan dagang asong. Namanya juga orang susah boro-boro untuk bangun rumah buat makan aja susah, " ujarnya.
Rohidi juga mengungkapkan, rumah tersebut terpaksa ditinggali 19 orang keluarganya yakni anak, menantu dan cucunya untuk mengurangi pengeluaran biaya hidup.
"Meski harus dempet dempetan saya lebih seneng meski di selimuti rasa kekhawatiran dan ketakutan jika tiba-tiba rumah ambruk. Yah Dari pada ngontrak kan harus pakai uang," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, rumah gubuk tersebut berukuran 5 X 15 meter dengan atap terbuat dari rumbia yang telah rusak. Dinding rumah sendiri terbuat dari bilik bambu yang tak beraturan.
Sementara kondisi di dalam rumah tersekat-sekat berukuran sekitar 2,5 X 2 meter, yang digunakan untuk kamar.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa sangka jika kakak beradiik Arafah dan Halda ternyata dulunya tak pernah ngobrol. Padahal mereka tinggal satu rumah.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini perjuangan hidup kakek tukang becak yang kini jarang dapat penumpang. Penghasilan tak sampai Rp50 ribu sebulan.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah kakek pembuat gula merah berusia 82 tahun ini memprihatinkan bahkan nyaris roboh.
Baca SelengkapnyaKehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca Selengkapnya