Kabut asap Palembang terus makan korban jiwa, tewaskan bayi Fadillah
Merdeka.com - Selang lima hari setelah bayi berusia empat bulan bernama Bilfaqi Arka Alteza meninggal dunia akibat terpapar kabut asap, kini satu bayi lagi menjadi korban dengan penyebab sama. Dia adalah seorang bayi perempuan bernama Fadilah Rahma (1,5 tahun), yang nyawanya melayang karena mengidap penyakit ditimbulkan oleh asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Anak keempat dari lima bersaudara pasangan Tiar Firdaus (34) dan Ria Susanti (29) itu meninggal dunia di Rumah Sakit Moehammad Husin (RSMH) Palembang, Selasa (3/11), pukul 05.00 WIB. Korban sempat dirawat belasan hari di dua rumah sakit berbeda.
Sebelumnya, Fadillah dirawat di Rumah Sakit Siti Khodijah Palembang. Dokter mendiagnosa penyakit dialaminya adalah infeksi paru-paru lantaran kerap menghirup asap.
Ibu korban, Ria, mengaku sangat kehilangan atas kepergian anaknya itu. Dia masih teringat bayang-bayang sang anak saat masih bermain dengan saudara-saudaranya yang lain. Apalagi, Rahma, panggilan sehari-hari korban, sangat dekat dengan ibunya.
"Sangat kehilangan, dia (korban) dekat dengan saya, beda dengan anak-anak yang lain. Saya tidak menyangka Rahma bisa pergi secepat itu," kata Ria saat merdeka.com menyambangi rumahnya di Rusun, Blok 48, Jalan Radial, Nomor 7, Kelurahan 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.
Dikatakan Ria, saat kabut asap sedang pekat-pekatnya menyelimuti Palembang, putrinya itu memang sering berada di luar rumah. Apalagi, almarhumah Rahma setiap hari ikut ibunya berjualan di sekitar rumahnya.
"Waktu ikut saya berjualan, Rahma memang senang main di luar, pagi sampai sore. Dia tidak mau tinggal di rumah, maunya ikut saya berjualan," ujar Ria.
Hanya saja, Ria tidak menyangka putrinya itu sampai harus mengidap penyakit infeksi paru-paru. Sebelumnya, putrinya mengalami batuk-batuk dan flu.
Tak ingin terjadi apa-apa, Ria membawa anaknya ke puskesmas terdekat. Namun, pihak puskesmas menyuruh dibawa ke rumah sakit karena penyakitnya sudah parah.
"Anak saya didiagnosa dokter kena infeksi paru-paru karena asap. Bahkan hasil rontgen, paru-paru anak saya dipenuhi asap. Pagi tadi meninggal di rumah sakit. Kami ikhlas," ucap Ria.
Tak hanya Ria, sang suami, Tiar Firdaus, juga merasakan kesedihan mendalam. Rasa lemas begitu terlihat dari raut mukanya. Sambil terduduk lesu ia mengikhlaskan kepergian sang anak.
"Kita sekeluarga ikhlas Rahma pergi untuk selama-lamanya," kata Tiar.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBanyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnya