Kabupaten Bekasi Siaga Darurat Banjir hingga Akhir November 2021

Merdeka.com - Sebanyak 118 titik lokasi di wilayah Kabupaten Bekasi dinyatakan rawan banjir. Hal itu berdasarkan hasil pendataan BPBD Kabupaten Bekasi saat banjir menggenang sejumlah lokasi beberapa hari lalu.

"Hasil pendataan diperkirakan titik banjir yang ada saat ini kurang lebih 118 titik," kata Kepala Divisi Kedaruratan pada BPDB Kabupaten Bekasi, Ady Safar.

Untuk mengantisipasi munculnya korban dari bencana ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi mengeluarkan imbauan siaga darurat banjir, angin puting beliung serta longsor di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan. Imbauan tersebut berlaku sejak 1-30 November 2021.

"Iya, sudah ada surat imbauan dari Pak Sekda. Kesiapan khusus dari BPBD akan melakukan apel siaga di Plaza Pemda dalam rangka menghadapi siaga banjir, tanah longsor dan angin puting beliung," katanya.

Dalam surat imbauan tersebut, desa/kelurahan dan kecamatan diminta melakukan pemetaan daerah risiko bencana, menyiapkan posko evakuasi dan Satgas Kebencanaan.

“Juga harus melakukan sosialisasi peringatan dini (early warning)," ucap Ady.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Bekasi mendistribusikan perahu karet ke beberapa wilayah yang berpotensi banjir.

"Total perahu yang kami miliki saat ini 40 perahu. Saat ini ada di luar yang disiagakan kurang lebih delapan perahu. Dua di Jatimulya Tambun Selatan, satu di Cabangbungin, dua di Muaragembong, satu di Babelan, satu di Bambu Foundation dan satu lagi di Lingkaran Peduli," katanya.

Ady mengatakan, untuk saat ini banjir di Kabupaten Bekasi hanya terjadi di Kecamatan Muaragembong, Babelan dan Tarumajaya. Tiga kecamatan yang berada di pesisir utara Kabupaten Bekasi itu beberapa waktu lalu dilanda banjir rob.

"Banjir kemarin hanya yang rob saja di Muaragembong, Babelan dan Tarumajaya," katanya.