Jokowi: Semua negara akan menjadi majemuk
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa keberagaman yang dimiliki Bangsa Indonesia adalah sebuah rahmat dan anugerah Tuhan Yang Esa. Keberagaman sendiri adalah sebuah keniscayaan seiring dinamika manusia dan perkembangannya yang kompleks.
"Tidak akan ada lagi negara yang tidak Bhinneka. Semua negara akan menjadi negara yang majemuk. Tidak homogen lagi dan akan menjadi bangsa Bhinneka," kata Joko Widodo dalam kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma), Kamis (28/3).
Kata Jokowi, Indonesia harus bangga menjadi negara berbhinneka. Karena setiap kebhinnekaan banyak kekayaan. Kebhinnekaan selalu diikuti kekayaan seni dan budaya dan antar kelompok bisa saling mengisi dan menginisiasi.
Kebhinnekaan akan melahirkan masyarakat yang semakin matang, semakin dewasa. Karena bisa saling belajar antara satu dengan yang lainnya.
Namun di sisi lain, kebhinnekaan diikuti tantangan-tantangan, di antaranya tantangan menjaga komunikasi, toleransi antar kelompok serta tantangan menjaga persatuan dan kesatuan.
"Tantangan bagaimana menjaga kerukunan, persaudaraan serta ukhuwah. Dan bagaimana Bhinneka itu tetap Ika," tegasnya.
Kenyataannya, lanjut Jokowi, banyak negara dalam kesulitan bahkan tidak mampu membangun dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Beberapa kawasan muncul konflik, kesulitan menjaga kesatuan dan persatuan negaranya. Negara Timur Tengah juga menghadapi kesulitan yang sama.
"Sekarang banyak negara, bangsa yang belajar mengelola keberagaman. Karena adanya keterbukaan media sosial dan demokrasi, sekaligus menjaga bagaimana membentuk persatuan dalam kebhinekaan," katanya.
Kebhinnekaan menjadi tantangan baru bagi negara-negara yang selama ini relatif homogen. Bahkan beberapa negara memandang keragaman sebagai sebuah ancaman bagi negaranya. Melihat situasi tersebut, Indonesia wajib bersyukur atas segala anugerah kebhinnekaan tersebut.
"Berkat perjuangan para pahlawan, syuhada, ulama, Indonesia bisa menjadi bangsa kokoh. Sejak Indonesia berdiri, kita menjalani Bhineka, sangat beragam, majemuk," terangnya.
Jokowi mengaku kerap membandingkan kekayaan kemajemukan Indonesia dengan beberapa negara lain. Indonesia memiliki 714 suku dengan segala kekayaannya. Sangat jauh jika dibandingkan Singapura yang hanya memiliki 4 suku, atau Afghanistan yang memiliki 7 suku.
"Betapa negara kita ini, negara besar sekali tetapi kadang tanpa menyadari itu," tegasnya.
Jokowi hadir memberikan kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma) sekaligus meresmikan Gedung Bundar As-Assary. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca SelengkapnyaIndonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca Selengkapnya