Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi: Pemerintah Sudah Berusaha Keras Bebaskan Pilot Susi Air, Jangan Dianggap Diam

Jokowi: Pemerintah Sudah Berusaha Keras Bebaskan Pilot Susi Air, Jangan Dianggap Diam

Jokowi: Pemerintah Sudah Berusaha Keras Bebaskan Pilot Susi Air, Jangan Dianggap Diam

Sudah hampir lima bulan, Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Merthens, disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. KKB memberikan ruang negosiasi pembebasan Kapten Philips hingga 1 Juli 2023 kemarin. Bahkan, meminta uang tebusan sebesar Rp5 miliar.

Jokowi: Pemerintah Sudah Berusaha Keras Bebaskan Pilot Susi Air, Jangan Dianggap Diam

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah bahwa pemerintah dianggap diam saja terkait penyenderaan itu. Dia menyatakan, pemerintah sudah berupaya maksimal.

"Kita ini jangan dilihat diam loh ya, kita ini sudah berupaya dengan amat sangat," kata Jokowi di Papua, Jumat (7/7).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah bahwa pemerintah dianggap diam saja terkait penyenderaan itu. Dia menyatakan, pemerintah sudah berupaya maksimal.
Namun, Kepala negara tidak bisa membuka gamblang ke publik terkait cara-cara penyelamatan Philips.

Namun, Kepala negara tidak bisa membuka gamblang ke publik terkait cara-cara penyelamatan Philips.

"Tapi tidak bisa kita buka apa yang sudah kita upayakan, apa yang sudah dikerjakan di lapangan," ucapnya.

Jokowi mengaku masih terus memikirkan upaya penyelamatan Philips. Dia meyakinkan publik bahwa pemerintah kerja keras. "Jadi tadi malam pun kita sudah rapat juga enggak bisa saya sampaikan isinya apa upayanya apa tapi pemerintah sudah berusaha keras untuk menyelesaikan persoalan itu dan masih dalam proses. Ini tidak bisa kita buka pada publik," jelasnya.

Sementara, Panglima TNI Yudo Margono menyebut, bisa saja permintaan KKB soal uang tebusan Rp5 miliar itu dipenuhi demi kemanusiaan.

"Ya, kalau permintaannya itu, ya, kita penuhi demi keselamatan semuanya," kata Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (4/7).

Sementara, Panglima TNI Yudo Margono menyebut, bisa saja permintaan KKB soal uang tebusan Rp5 miliar itu dipenuhi demi kemanusiaan.
Yudo mengaku belum mengetahui permintaan uang tebusan tersebut. Tetapi, untuk urusan nyawa manusia apapun akan dilakukan.

Yudo mengaku belum mengetahui permintaan uang tebusan tersebut. Tetapi, untuk urusan nyawa manusia apapun akan dilakukan.

"Saya enggak tahu tadi permintaan itu dari mana. Kami belum tahu itu. Tetapi, ya, itu tadi untuk damai dan kemanusiaan apalagi menyangkut nyawa manusia. Artinya tidak ada apa pun yang seharga itu," kata dia.

Sedangkan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, bahwa pemerintah tetap tidak ingin gegabah melakukan tindakan. Dia bilang, pihaknya terus melihat dinamika di lapangan. "Jadi kita juga akan melihat dinamika lapangannya, kalau tentara nanti ngawur memunculkan korban kan repot juga, harus dikalkulasi sebaik-baiknya tidak boleh ada tindakan tindakan yang gegabah," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Senin (3/7).

Moeldoko mengungkapkan, pemerintah New Zealand meminta kepada Indonesia agar cara penyelamatan Kapten Philip Mark tidak menimbulkan korban jiwa.

"Tapi sekali lagi ada sebuah permintaan di pemerintah New Zealand supaya penyelesaian itu bisa dilakukan dengan baik dan tidak menimbulkan korban," kata Mantan Panglima TNI ini.

Moeldoko mengungkapkan, pemerintah New Zealand meminta kepada Indonesia agar cara penyelamatan Kapten Philip Mark tidak menimbulkan korban jiwa.
Jokowi: Semua Jurus Kita Gunakan Agar Pilot Susi Air Bebas
Jokowi: Semua Jurus Kita Gunakan Agar Pilot Susi Air Bebas

Egianus mengatakan bahwa akan menyerahkan Pilot Susi Air hanya jika pemerintah Indonesia membiarkan Papua lepas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Soal Pilot Susi Air Masih Disandera
VIDEO: Jokowi Soal Pilot Susi Air Masih Disandera "Jangan Dilihat Kita Diam!"

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah terus berupaya membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Egianus Kogoya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Pilpres: Jangan Sampai Kemajuan yang Ada Sia-Sia Karena Kita Salah Pilih Pemimpin
Jokowi Bicara Pilpres: Jangan Sampai Kemajuan yang Ada Sia-Sia Karena Kita Salah Pilih Pemimpin

Jokowi meyakini siapapun presiden yang terpilih baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto, maupun Ganjar Pranowo adalah kehendak rakyat dan Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Airlangga Akui Jokowi Tahu Soal Pertemuan dengan Puan Maharani
Airlangga Akui Jokowi Tahu Soal Pertemuan dengan Puan Maharani

"Saya laporkan ke beliau (Presiden Jokowi) saya akan bertemu Ibu Puan hari ini, sepenuhnya sepengetahuan Bapak Presiden," kata Airlangg.

Baca Selengkapnya
Kapan Masa Jabatan Presiden Jokowi Berakhir dan Jadi Rakyat Biasa?
Kapan Masa Jabatan Presiden Jokowi Berakhir dan Jadi Rakyat Biasa?

Masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi akan segera berakhir. Total dua kali Jokowi terpilih sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Jokowi Lantik Mantan Danpaspampres Letjen Agus Subiyanto Jadi Kasad Gantikan Dudung Abdurachman
Jokowi Lantik Mantan Danpaspampres Letjen Agus Subiyanto Jadi Kasad Gantikan Dudung Abdurachman

Presiden Jokowi melantik Letjen Agus Subiyanto akan dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).

Baca Selengkapnya
Lirikan Desta ke Presiden Jokowi Bikin Eks Menteri Bereaksi 'Elu Mah Ngeselin Gayanya'
Lirikan Desta ke Presiden Jokowi Bikin Eks Menteri Bereaksi 'Elu Mah Ngeselin Gayanya'

Desta bersama sejumlah artis dan penggiat seni diajak Presiden Jokowi Naik LRT Jabodebek.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Kasus Korupsi Mentan Syahrul, Sosok Pengganti Sampai Dugaan Pemerasan Pentolan KPK
Jokowi Bicara Kasus Korupsi Mentan Syahrul, Sosok Pengganti Sampai Dugaan Pemerasan Pentolan KPK

Presiden Jokowi menanggapi dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK kepada Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya