Jokowi ingatkan siswa cari ilmu pengetahuan, tak hanya kejar ijazah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, pergeseran nilai di lingkungan sosial semakin menurun. Menurut Kepala Negara, hal itu dipicu pelbagai hal termasuk karena minimnya kesadaran mencari ilmu pengetahuan.
"Sekarang ini hanya berkeinginan untuk mencari legalistik, mencari ijazah, bukan mencari keilmuan," kata Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2017 di Jakarta International Expo (JI-Expo), Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/1).
Selain itu, Kepala Negara melihat budaya Indonesia mulai tergerus. Budaya-budaya barat malah lebih nampak ketimbang budaya Indonesia sendiri.
Oleh karena itu, Jokowi mengatakan sudah saatnya berbagai pihak mengembalikan nilai-nilai dan budaya Indonesia yang sudah tergerus. Penyelenggara pendidikan diminta berperan aktif mengembalikan hal tersebut.
"Saya perlu mengingatkan, anak-anak perlu terus menerus diajarkan nilai-nilai budi pekerti, kesopanan, kesantunan yang jadi karakter Indonesia. Terus menerus disampaikan kepada anak-anak karena penghacuran sebuah negara bukan lewat peran dan pengusaan teritori, tapi sekarang ini negara dikuasai negara yang lain dimulai dari peran ideologi, dimulai dari penyerangan sisi ekonomi, dimulai dari penyerangan sisi mentalitas, dimulai dari penyerangan sosial budaya," jelas Jokowi.
"Hati-hati, jadi yang akan terjadi nantinya adalah perang budaya, perang ekonomi, perang keuangan, perang informasi, perang dalam membangun sebuah persepsi. Inilah tekanan yang perlu saya sampaikan agar anak-anak kita dibekali dengan karakter keIndonesiaan yang baik," sambungnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyarankan agar siswa dilibatkan dalam kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan ekstrakurikuler harus menjadi kegiatan wajib. Kegiatan kemasyarakatan, kegiatan sosial juga perlu dirancang.
"Bisa sebulan atau dua bulan sekali, misalnya mengunjungi panti jompo biar ada rasa sosial anak-anak kita, kemudian bersih-bersih kampung sekitar sosial supaya anak memiliki rasa sosial budaya terhadap lingkungannya," jelasnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyarankan agar siswa diajak ke provinisi lain. Dengan demikian, setiap anak bangsa tidak hanya mengetahui budaya daerahnya sendiri melainkan mengenal budaya daerah lain.
"Berkaitan dengan pas masuk kelas, saya tidak tahu apakah sudah dilakukan atau belum tapi perlu diingatkan sebelum pelajaran tolong anak-anak kita diajak agar menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Pancasila. Karena kalau tidak, kita lupa bahwa kita ini memiliki lebih dari 700 suku, kita lupa catatan saya 1.100 lebih bahasa lokal," imbuh dia.
Di samping itu, mantan Wali Kota Solo ini mengingatkan agar siswa tetap dibekali dengan keahlian menggunakan Information technology (IT).
"Saya ingin mengingatkan bahwa ke depan apapun pengusaan IT sangat penting karena itu kenalkan sedini mungkin sekaligus memagari anak-anak kita dari pengguanan sosial media, ajari mereka misalnya yang di SD mengenai penggunaan microsft word, excel karena ke depan akan sangat berguna bagi anak didik kita," pungkasnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kehadiran SMKN Jateng ini mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya