Jokowi bakal temui PM Singapura, bahas bisnis dan kerja sama TNI AU

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri Kabinet kerja, salah satunya Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi. Saat menghadap Jokowi, Retno menyampaikan persiapan kunjungan Presiden ke Singapura pada 6-7 September 2017.

Retno mengaku akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura untuk mengecek detil persiapan kunjungan Presiden. Pertemuan itu akan dilakukan di Batam hari ini.

"Jadi saya akan ke Batam siang ini untuk duduk bersama Menteri Luar Negeri Singapura dan mengecek satu per satu mengenai persiapan dari segi substansi," kata Retno di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/8).

Menurutnya, tahun ini merupakan tahun yang penting bagi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Singapura. Sebab, Indonesia-Singapura akan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Selain membicarakan program, Menteri Luar Negeri Singapura juga tengah mengupayakan peningkatan status konsulat mereka menjadi Konsulat Jenderal.

"Jadi Konsulat kemarin di Medan, hari ini di Batam. Jadi status konsulat menjadi konsulat jenderal. Dalam pembicaraan dengan Presiden tadi selain mengenai masalah program," ujarnya.

Lebih lanjut, Retno menuturkan, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan PM Singapura akan membahas berbagai hal, salah satunya soal bisnis dan kerja sama antara TNI Angkatan Udara dan Angkatan Udara Singapura.

"Saya kira program baku mengenai pertemuan dengan Perdana Menteri terus kemudian pertemuan tingkat bisnis, ada yang khusus tahun ini akan ada flight pas kerja sama antara TNI AU dengan AU Singapura," terangnya.

Kunjungan Jokowi ke Singapura juga dalam rangka menindaklanjuti progress pertemuan dengan PM Singapura di Semarang pada 2016 lalu. Kemajuan yang akan ditindaklanjuti adalah soal investasi Kawasan Industri Kendal (KIK).

"Kalau teman-teman ingat tahun lalu highlight-nya Kawasan Industri Kendal (KIK). Kita lihat perusahaan-perusahaan yang sudah berinvestasi di KIK sudah meningkat menjadi 30 perusahaan, dan juga ada 41 perusahaan lainnya sedang on the process untuk berinvestasi," tandasnya.

Tak hanya soal KIK, kata Retno, Presiden Jokowi dan PM Singapura akan membahas kerjasama di bidang pariwisata dan digital ekonomi.

"Terutama kerja sama-kerja sama. Banyak sekali kerja samanya, baik dalam konteks industri kimia, konteks pendudukannya, maupun konteks investasinya. Salah satunya yang fokus di kunjungan kali ini adalah pertemuan leader reatreat kali ini dengan Singapura itu digital ekonomi," tutup Retno.