JK sentil aktivis antikorupsi yang ngadu ke Jokowi tak sportif
Merdeka.com - Menyusul dilaporkannya sejumlah aktivis antikorupsi dan sejumlah pimpinan KPK, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar mereka tidak takut menjalani pemeriksaan polisi.
Menurut JK seharusnya tidak perlu para aktivis antikorupsi mengadu kepada presiden, ketika mereka diperiksa polisi seperti yang dilakukan Denny Indrayana, Bambang Widjojanto, dan Yunus Husein yang mendatangi Istana Negara beberapa waktu lalu.
"Kriminalisasi itu jika sesuatu dibuat-buat. Tapi kalau proses itu fakta, orang diperiksa itu bukan kriminalisasi. Apalagi teman penggiat korupsi. Jangan takut diperiksa. Biasanya periksa itu, periksa itu, tahan itu, tahan itu, periksa BG, masukkan BG. Ketika akan diperiksa jangan saya. Fair tidak?" katanya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta saat meresmikan gedung Pascasarjana UMY-JK School of Goverment, Yogyakarta, Sabtu (7/3).
Dia meminta para aktivis antikorupsi harus sportif. Menurutnya mereka juga harus bisa menjelaskan jika mereka tidak melakukan korupsi seperti halnya suara lantang tolak korupsi.
"Itu tidak sportif. Jangan begitu, jelaskan masalahnya. Jangan karena penggiat korupsi terus tidak mau diperiksa," tambahnya.
Selain itu dia meminta para aktivis antikorupsi bersikap jantan. Karena sama seperti kasus-kasus lainnya, setiap pemeriksaan yang dilakukan diawali dengan dugaan, setelah itu diperiksan dan baru bisa menemukan bukti.
"Yang ditangkap KPK apa bukan dugaan. Selalu dugaan awalnya. Nanti diperiksa ada bukti. Jelaskan dulu, sportif dan harus jantan," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, dengan pernyataan itu bisa menjadi penentu dari segala pernyataan Jokowi yang seolah netral.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSebanyak enam tanggul jebol pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya