Jembatan di Berau ini sering jadi lokasi bunuh diri, polisi pasang spanduk lucu
Merdeka.com - Inisiatif jajaran Polsek Gunung Tabur, di Berau, Kalimantan Timur, terbilang kreatif. Mereka memasang spanduk imbauan, agar warga tidak menjadikan jembatan Gunung Tabur untuk bunuh diri dengan melompat ke sungai. Isi pesannya pun cukup menggelitik.
Ada dua spanduk yang dipasang kepolisian setempat, bersama dengan warga. Spanduk pertama bertuliskan 'Dilarang Jebur di Sini. Nanti Ikan Pada Takut Semua Hidup di Sekitar Sini' dengan dilengkapi gambar ikan. Sedangkan spanduk kedua berbunyi, 'Dilarang Jebur di Sini. Banyak Buaya yang Kesepian di Bawah Sana' juga dilengkapi gambar buaya.
"Iya benar, kami pasang spanduk itu di jembatan Selasa (31/7) siang kemarin. Itu imbauan, agar warga tidak terjun bebas lagi," kata Kapolsek Gunung Tabur Iptu Ningtyas Widyas Tuti, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (1/8) sore.
Widyas menerangkan, pemasangan spanduk itu, bukan tanpa alasan. Itu menurut dia sebagai imbauan, agar pengguna jalan lebih waspada saat melintas jembatan itu.
"Itu kan jembatan lalu lintas jalan. Agar pengguna jalan lebih peduli, misal ada masyarakat jalan ke sana mungkin dalam keadaan depresi, lemah lunglai atau anak-anak di bawah umur, dengan maksud naik jembatan lalu terjun," ujar Widyas.
"Jadi pengemudi lebih peduli, dan keberadaan masyarakat di jembatan bukan untuk memancing. Itu spanduk imbauan bahwa di bawah sana (sungai) bukan untuk main-main, bukan untuk berenang," tambahnya.
Soal gambar buaya dan ikan pada spanduk, itu juga sebagai insiatif jajaran Polsek Gunung Tabur. "Memang inisiatif kami soal gambar itu. Supaya tidak tegang dengan imbauan itu. Itu bukan imbauan memaksa tapi ajakan sekaligus menghibur," terang Widyas.
Kejadian Selasa (31/7) pagi kemarin misalnya. Seorang wanita muda, gagal bunuh diri terjun ke sungai dari jembatan, setelah diselamatkan pengguna jalan yang melintas. "Alhamdulillah selamat. Kita sudah koordinasikan dengan Dinsos, dan juga keluarga membimbing. Kita kan hanya bisa mencegah," ungkap Widyas.
"Yang terjun ke sungai, dan meninggal, pernah kejadian awal Maret 2018 lalu. Kami sedikit mencemaskan, supaya masyarakat tidak ada niatan terjun ke sungai," demikian Widyas.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntun melibatkan 9 kendaraan terjadi Jalur Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaDi puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaPersimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca Selengkapnya