Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini pengakuan penyelam Denjaka TNI AL yang disebut 'gila' US Navy

Ini pengakuan penyelam Denjaka TNI AL yang disebut 'gila' US Navy Jenderal Moeldoko. ©puspen TNI

Merdeka.com - Pesawat AirAsia QZ-8501 jurusan Surabaya-Singapura jatuh di Selat Karimata pada Minggu (28/12) lalu. Pesawat milik CEO Tony Fernandez menewaskan puluhan penumpang.

Para penyelam TNI AL menunjukkan kerja keras luar biasa dalam evakuasi korban AirAsia. mereka nekat menyelam di tengah cuaca ekstrem.

Oleh sebab itu, Lieutenant Commander US Navy, Greg Adams, menganggap pasukan penyelam elit TNI Angkatan Laut telah melakukan hal yang 'gila'.

Atas keberhasilan tim penyelam tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi memberikan penghargaan kepada prajurit TNI yang bertugas dalam operasi pesawat tersebut. Apalagi, katanya, banyak sekali aksi tim penyelam yang dilakukan di luar kebiasaan salah satunya bergantian tabung gas di bawah laut.

"Jadi waktu itu ada prajurit tabung gas nol persen, cuma temannya bergantian. Sehingga mereka melakukan di luar kemampuan manusia," kata Ade Supandi di Lapangan Komando Armada RI Kawasan Barat, Jakarta, Selasa (24/2).

Sementara, salah satu penyelam Mayor Marinir Profs Dhegratmen membenarkan aksinya dalam melakukan penyelaman saling berbagai tabung gas oksigen. Pasalnya, tabung gas yang dibawa oleh penyelam melebihi batas waktu.

Berikut wawancara salah satu penyelam dari Denjaka Mayor Marinir Profs Dhegratmen kepada merdeka.com.

Bagaimana perasaan anda mendapatkan penghargaan?

Ini sesuatu yang tidak kita duga ya karena ini perhatian dari sebuah pimpinan terhadap rekan-rekan penyelam yang kemarin ikut tim sar. Perhatian yang begitu besar dari bapak Kasal dan Panglima itu buat kita surprise sekali.

Di sana bapak berapa hari melakukan evakuasi?

Tanggal 31 Desember 2014 sampai 28 Januari 2015. Jadi satu tahun lah. Hehehe

Kendalanya yang dihadapi saat menyelam apa saja?

Kendala yang dihadapi tentunya cuaca kemarin kita sudah bersama-sama. Lalu tingginya ombak saat penyelaman jarak pandang dan arus diatas. sebenarnya kalau aturan menyelam itu kita tak boleh direkomendasikan. Tapi karena tugas kita hadapi saja.

Sebelumnya sudah mengalami kondisi alam seperti di Selat Karimata?

Sepertinya ini termasuk salah satu perairan yang ekstrem ya, tinggi gelombang dan cuaca yang mendadak tidak terlalu lama dari tenang tiba-tiba ombak tinggi ombak bisa mencapai 3 sampai 6 meter. Di sana Panglima mengalami sendiri begitu beliau turun bagaimana kondisi di atas perahu karet tidak bisa melihat ke depan karena saking tingginya gelombang.

Perubahan cuaca bisa mencapai berapa menit sekali?

Oh kita tidak bisa menjadwalkan karena Yang Mahakuasa yang bisa.

Lalu bagaimana anda menilai tanggapan dari tentara luar kalau penyelam kemarin itu 'gila'?

Kita berani dan juga punya perhitungan. Kita tetap memperhitungkan prosedur dan SOP.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu

Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu

Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam

Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam

Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.

Baca Selengkapnya