Ini karir Komjen Budi Gunawan, dari ajudan Mega sampai bintang 3
Merdeka.com - Nama Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Budi Gunawan belakangan sedang ramai diperbincangkan publik. Nama perwira tinggi yang kini menjabat sebagai kepala lembaga pendidikan dan pelatihan polri (Kalemdikpol) itu digadang-gadang jadi calon tunggal pengganti Kapolri Jenderal Sutarman.
Padahal Budi Gunawan pernah disorot soal rekening gendut. Temuan PPATK 19 Agustus 2008, jumlah harta kekayaan Budi sebanyak Rp 4,6 miliar. Budi juga tercatat bersama anaknya pernah membuka rekening dan menyetor uang Rp 29 miliar dan Rp 25 miliar.
Namun Budi sendiri sudah beberapa kali membantahnya dan menganggap masalah itu sudah selesai melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sampai di internal Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
"Masalah itu perlu saya luruskan bahwa terkait LHA (Laporan Hasil Analisis) dari PPATK sudah ditindaklanjuti oleh Bareskrim pada tahun 2010 dan hasilnya sudah dikirim ke PPATK. Jadi masalah itu telah selesai. Artinya wajar dan dapat dipertanggungjawabkan," klaim Budi di gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/7).
Berikut rekam jejak Budi Gunawan. Namanya mulai dikenal saat menjadi ajudan Presiden Megawati pada 2001-2004. Kemudian menjadi jenderal termuda pada 2004-2006 dengan jabatan jenderal bintang satu (brigadir jenderal) Kepala Biro Pembinaan Karyawan Polri.
Pada tahun 2008-2009 Budi menjadi Kapolda Jambi dan naik pangkat menjadi jenderal bintang dua (inspektur jenderal). Lalu tak lama dilanjutkan dengan jabatan Kepala Divisi Pembinaan Hukum Polri pada 2009-2010.
Namun lagi-lagi Budi kembali kesandung masalah rekening gendut pada 2010-2012. Budi masuk sorotan PPATK karena masuk ke dalam barisan jenderal yang punya rekening gendut. Periode ini Budi lalu dipindahtugaskan ke Bali menjadi Kapolda.
Hingga kini, Budi masih menjabat sebagai Kalemdikpol dan pangkatnya sudah menjadi jenderal bintang tiga (komisaris jenderal).
LHKPN Budi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terakhir pada Agustus 2008 dengan kekayaan Rp 4,468 miliar dan pada Juli 2013 Rp 22,6 miliar.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman ungkap purnawirawan jenderal bintang tiga yang tak pernah ambil gajinya saat jadi prajurit.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal bintang dua Polri itu kedapatan bersedekah kepada sosok tak terduga di jalanan.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaPotret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca SelengkapnyaPutra Komandan Pussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya dilantik menjadi Perwira Remaja (Praja) TNI AD belum lama ini.
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca Selengkapnya