Ini Grup Gerak Khas, pasukan komando harimau andalan Malaysia
Merdeka.com - Kopassus TNI AD menggelar latihan bersama Grup Gerak Khas (GGK) 21 Tentera Darat Malaysia. GGK 21 adalah pasukan elite Malaysia yang dipanggil 'Harimau Berjuang'.
GGK-21 sudah beberapa kali menggelar latihan dengan Kopassus TNI AD. Sebagai sesama pasukan khusus, keduanya memiliki beberapa persamaan. Jika Kopassus mengenakan baret merah, GGK-21 mengenakan baret hijau dengan emblem harimau.
GGK-21 memiliki kemampuan sabotase, lawan teror, dan intelijen. Pasukan ini juga mengaku ahli dalam pertempuran hutan. Mereka mampu menyusup dari darat, laut dan udara.
Pasukan komando ini pertama dibentuk tahun 1965. Saat itu mereka dilatih 40th British Royal Marines Commando. Dari 300 sukarelawan, hanya 15 orang yang lulus pendidikan komando. Merekalah yang akhirnya mengembangkan GGK-21. Leftenan Kolonel Shahrul Nizam Bin Ismail menjadi komandan pertama pasukan ini.
Setelah dibentuk, pasukan elite ini bertempur dan memburu gerilyawan komunis di Sabah dan Serawak tahun 1969.
Kini mereka telah bertugas di berbagai negara dalam bendera pasukan perdamaian PBB. Termasuk di Mogadishu Somalia tahun 1993 saat helikopter Black Hawk Amerika ditembak jatuh milisi.
Fasilitas dan persenjataan juga tergolong sangat memadai untuk pasukan khusus. Maklum Malaysia tergolong negara mapan.
Hubungan baik dengan Inggris membuat pasukan ini rutin melakukan latihan dengan Special Air Service (SAS). Begitu juga Delta Force dan Navy Seal dari AS.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Latihan pernapasan ini merupakan salah satu rangkaian pelatihan yang memang jarang tersorot.
Baca SelengkapnyaDua jenderal sesepuh Cakra Kostrad diundang Kasad Maruli. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaHari Kostrad memperingati berdirinya Komando Strategis Angkatan Darat pada tanggal 6 Maret 1961, yang kemudian menjadi bagian penting dalam pertahanan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gerakan salam 4 jari dikaitkan dengan potensi bergabungnya paslon 01 dengan 03
Baca SelengkapnyaCukup menarik, kisah dari Prada TNI Riyan ini sontak membuat sang komandan memberikan reaksi.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMomen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnya