Ini alasan bergengsinya jabatan ajudan Presiden

Merdeka.com - Kombes Pol Jhonny Edison Isir terpilih menjadi ajudan Presiden Joko Widodo dari perwakilan Polri. Dia mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai putra Papua pertama yang menjadi ajudan orang nomor satu di republik ini.

Menjadi ajudan Presiden merupakan jabatan bergengsi. Tidak semua prajurit TNI maupun pejabat Polri bisa menjadi ajudan RI-1. Karena mereka adalah orang-orang yang dipilih langsung oleh Presiden.

"Kalau menjadi Kapolres, bisa banyak. Yang bisa menjadi Kapolda banyak, direktur reserse banyak. Tapi untuk menjadi ajudan adalah orang terpilih," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Polda Metro Jaya, Rabu (16/8).

Kapolri menjelaskan, mereka yang terpilih menjadi ajudan presiden pasti memenuhi semua hal. Mulai dari kesehatan jasmani dan rohani, psikologi, kecerdasan dan punya kecocokan dengan Presiden.

Kecocokan pribadi menjadi faktor penting yang menentukan seseorang bisa menjadi ajudan Presiden. Buktinya, ajudan Presiden dari Polri kosong selama hampir tujuh bulan karena belum ada sosok yang 'klik' dengan Jokowi.

Kapolri mengaku mengirimkan tiga polisi terbaik untuk dijadikan ajudan presiden. Namun, pilihan presiden jatuh pada pria kelahiran Jayapura 7 Juni 1975 itu.

"Kalau bicara masalah ajudan kan orang kepercayaan, ring 1 beliau. Itu masalah chemistry sangat penting sekali, ngeklik atau enggak. Saya sangat bersyukur dengan dipilih beliau. Mudah2an ngeklik dan bisa dipercaya pak presiden," jelasnya.

Tito melihat, terpilihnya putra Papua sebagai ajudan presiden secara tidak langsung membangkitkan semangat masyarakat Papua dan daerah lain yang terpencil. Mantan Kapolda Metro Jaya ini pun berharap generasi muda di Papua dan daerah terpencil tetap optimis bisa bersaing dengan pemuda Indonesia dari daerah lain.

"Ini sejarah bagi polri dan Indonesia. Jadi seorang ajudan itu tidak gampang, tapi terpilih, banyak faktornya. Saya sendiri tidak seberuntung Jhonny."