Ikut lomba di London, mobil Sapu Angin terbakar di dalam peti
Merdeka.com - Mobil Sapu Angin ITS Surabaya sudah terbakar di dalam peti kemas saat tiba di London, Inggris, Selasa (28/6) pagi, waktu setempat. Tim Sapu Angin merasakan keanehan ketika peti kemas mengeluarkan asap.
"Kebakaran diketahui saat petikemas mobil Sapu Angin akan diturunkan dari truk pengangkut di arena lomba. Kami melihat saat akan diturunkan sudah terlihat asap mengepul, kami curiga ada sesuatu yang tidak beres. Dugaan kami benar, mobil dalam petikemas sudah terbakar," kata Dosen Pembimbing Tim Sapu Angin ITS Ir. Witantyo M.Eng.Sc, seperti diberitakan Antara.
Menurut Witantyu, mobil itu rencananya mewakili Indonesia dalam ajang Divers World Championship (DWC) di Stadion Olimpic, London pada 30 Juni hingga 3 Juli mendatang.
"Tapi, Sapu Angin akhirnya batal mengikuti kompetisi tingkat dunia DWC yang pertama kali diadakan sejak 30 tahun diselenggarakan Shell Eco-Marathon itu, karena mobil terbakar," ujarnya.
Berdasarkan jadwal, Sapu Angin akan berlaga dengan para juara dari tiga benua, yakni Asia, Eropa, dan Amerika. Lomba tidak hanya pada konsumsi penggunaan bahan bakar yang irit, tapi juga adu kecepatan.
Asia diwakili oleh lima tim, yakni tiga tim dari Indonesia, ITS, UI, dan UPI, lalu dua tim lainnya dari Singapura dan Filipina.
Hingga kini, pihaknya masih mencari penyebab terbakarnya mobil Sapu Angin itu. "Yang jelas, tim Sapu Angin merasa sangat terpukul atas kejadian ini dan tidak menduga musibah ini bisa terjadi," katanya.
Pihaknya masih menyemangati tim yang belum bisa menerima kenyataan pahit itu. "Yang jelas, kami sudah tidak bisa lagi turun di arena lomba," katanya.
Secara terpisah, Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc.ES PhD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan itu.
"Kami mohon maaf atas dukungan seluruh masyarakat Indonesia. Ini ujian terberat bagi kami. Sesungguhnya segala sesuatu yang berasal dari Allah akan kembali kepada-Nya. Selalu ada hikmah di balik suatu kejadian," jelasnya.
Dia berharap para mahasiswa tetap semangat dan bersabar serta bersyukur. "Semoga, ada jalan terbaik untuk Sapu Angin, Aamiin," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaHeru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ucok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca SelengkapnyaJembatan ini memang tidak layak untuk dilewati kendaraan seukuran mobil. Tak ayal jika kenekatan sang sopir berakibat tragedi tak diduga.
Baca SelengkapnyaKorban tertabrak mobil yang diduga milik instansi kepolisian
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi Pukul 07.57 WIB, saat melintas dari arah Utara, beberapa ratus meter dekat Stasiun Tanggullangin
Baca Selengkapnya