Ikut festival seni di Palembang, 24 siswa masuk IGD karena keracunan
Merdeka.com - Diduga mengalami keracunan makanan, sebanyak 24 siswa peserta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Palembang, dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengalami muntah-muntah dan buang air besar terus-menerus sejak sore kemarin.
Berdasarkan data yang didapat dari petugas informasi Rumah Sakit Bunda Palembang, seluruh korban masuk ke instalasi gawat darurat (IGD), Jumat (28/8) malam. Setelah mendapatkan perawatan dokter, para korban dibolehkan pulang.
"Ya, subuh tadi mereka dipulangkan, informasinya mereka peserta FLS2N ada 24 orang yang muntah-muntah karena keracunan makanan," ungkap salah satu petugas informasi RS Bunda Palembang, Sabtu (29/8).
-
Kenapa anak muntah terus? Salah satu penyebab anak muntah terus adalah keracunan makanan. Anak yang keracunan makanan akan mengalami munah secara terus menerus. Hal ini terjadi akibat infeksi yang mengontaminasi makanan.
-
Apa penyebab anak muntah terus? Penyebab anak muntah terus selanjutnya adalah flu perut. Flu perut acap terjadi akibat infeksi virus atau bakteri pada sistem pencernaan.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Kapan keracunan terjadi? Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Bagaimana mengatasi anak muntah terus? Jika tidak segera diatasi, anak muntah terus bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu. Berikut sejumlah cara mengatasi anak muntah terus, antara lain;• Berikan cairan, seperti air mineral, oralit, ASI, atau air madu.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel yang juga panitia lokal FLS2N, Widodo membenarkan adanya kejadian itu. Namun, pihaknya belum menerima laporan dari pihak dokter terkait penyebab keracunan tersebut.
"Memang ada, tapi kita belum dapat kabar dari makanan jenis apa yang buat mereka keracunan," ujar Widodo saat dikonfirmasi.
Diterangkannya, ke 24 peserta yang mengalami makanan tersebut di antaranya 8 kontingen Jawa Tengah, 9 siswa dari Jawa Barat, dan 7 siswa dari Banten.
"Mereka sudah keracunan sore kemarin, malamnya baru masuk rumah sakit. Mereka tidak hadir penutupan tadi malam," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia ditemui usai kedapatan menangis sesenggukan di pinggir jalan pulang.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaMenurut informasi dari pihak sekolah, pada saat kejadian, korban dan teman-teman sekelasnya hendak masuk ke kelas usai jam istirahat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat melapor ke polisi, namun keluarga korban diarahkan ke Denpom I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaSiswa Binus Simprug RE mengalami beragam bentuk perundungan oleh teman-temannya yang diduga anak-anak pejabat.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaPN Bandung menjadwal ulang sidang pada 1 Juli 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca Selengkapnya