Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IDI Bantah Menkes Soal Jual Beli Rekomendasi Dokter: Buktikan Kalau Ada

IDI Bantah Menkes Soal Jual Beli Rekomendasi Dokter: Buktikan Kalau Ada Menkes raker dengan komisi IX DPR. ©2022 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto membantah adanya praktik jual beli rekomendasi dokter. Hal ini menanggapi pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin soal penerbitan rekomendasi izin praktik dokter di Indonesia.

"Tidak ada. Buktikan saja kalau ada," kata Slamet kepada merdeka.com, Rabu (1/2).

Menurut Slamet, IDI hanya menetapkan iuran kepada seluruh anggotanya. Iuran itu akan digunakan untuk keperluan organisasi profesi.

"Enggak masuk kantong pribadi," tegasnya.

Slamet mengatakan, iuran yang diterapkan di IDI sama seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Sebagai organisasi yang tidak dibiayai pemerintah, sangat wajar meminta iuran kepada anggotanya.

Dia menyebut, IDI tidak pernah mendapatkan bantuan sepeser pun dari pemerintah selama 18 tahun terakhir. Padahal, IDI membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Lumrah sebuah organisasi membebani iuran kepada anggota karena organisasinya tidak dibantu oleh negara," ujarnya.

"Bahwa setiap biaya IDI dapat dipertanggungjawabkan semua," sambungnya.

Slamet kemudian menyinggung Konsil Kedokteran Indonesia atau KKI yang mematok biaya penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR) kepada tenaga kesehatan sebesar Rp300.000. Padahal, KKI merupakan lembaga yang dibiayai pemerintah.

"Lembaga negara saja narik duit STR gimana? Apalagi organisasi yang tidak punya uang," ucapnya.

Slamet meminta Budi mengungkap temuan praktik jual beli rekomendasi dokter. Dia juga meminta Budi memperhatikan masalah kematian ibu dan anak di Indonesia yang tergolong tinggi.

"Sebaiknya Menteri Kesehatan berkonsentrasi meningkatkan derajat kesehatan. Mengingat Indonesia berada pada urutan kedua untuk angka kematian ibu dan anak, stunting," tandasnya.

Menkes Ungkap Praktik Jual Beli Rekomendasi Dokter

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap praktik penerbitan rekomendasi izin praktik dokter di Indonesia. Menurut Budi, ada beberapa dokter yang merasa risih lantaran adanya uang setoran yang harus diberikan kepada pihak yang dia sebut sebagai atasan.

"Ada beberapa dokter yang tidak nyaman karena kalau mau dikasih rekomendasi, ada janji setoran ke atas, yang masuk ke grup," ujar Budi dalam webinar bertajuk 'Polemik Kewenangan Rekomendasi Izin Praktik Dokter' di YouTube Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Riau pada Senin (30/1).

Budi menyebut, pemberian setoran ini dialami sejumlah dokter spesialis. Menurut Budi, beberapa dokter spesialis sulit mendapatkan rekomendasi ke daerah jika tak mengeluarkan uang.

"Padahal rumah sakitnya dan dinas kesehatan butuh," kata dia.

Hanya saja, menurut Budi, rumah sakit dan dinas kesehatan tak bisa berbuat banyak dengan adanya praktik ini. Karenanya, menurut Budi dalam praktik ini sudah terjadi penyalahgunaan kekuasaan.

"Jadi ada abuse of power," kata Budi.

Budi mengamini pelaku jual beli rekomendasi dokter ini sulit dicari. Pasalnya para pelaku biasanya mengancam jangan sampai fakta ini tersebar, sementara korban hanya diam karena takut.

"Jadi kayak kentut. Bau tapi enggak tahu (siapa) karena orang akan takut ketika dia mengaku akan terancam kariernya atau rekomendasinya ke depan," kata Budi.

Selain jual beli rekomendasi, Budi juga mengaku kerap mendapat cerita adanya nepotisme dalam proses ini dari para dokter di Indonesia.

"Beberapa teman merasa sulit masuk rekomendasi kalau misalnya saingan dengan anaknya yang memberikan rekomendasi di sana. Kedua beberapa spesialis sulit mendapat rekomendasi untuk masuk ke daerah tertentu walaupun dokter spesialisnya kurang karena sangat dijaga di sana," tambah Budi.

KPK Minta Menkes Lapor

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyarankan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan dugaan jual beli rekomendasi dokter. Lembaga antirasuah memastikan akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk.

"Setiap laporan masyarakat ke KPK, kami pastikan ditindaklanjuti oleh bagian pengaduan dan pelaporan masyarakat KPK," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Selasa (31/1).

Ali menjelaskan, setiap laporan awalnya akan diverifikasi dan ditelaah untuk memastikan kelengkapan laporan. Proses verifikasi dan telaah juga bertujuan untuk memperkaya informasi di tahap awal. Termasuk apakah masuk ke dalam ranah lembaga antirasuah atau bukan.

"Yang berikutnya tim pengaduan juga akan memperkaya informasi tersebut sebagai bagian dari verifikasi dan telaahannya," kata Ali.

(mdk/tin)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.

Baca Selengkapnya
IDI Ingatkan Dokter Influencer Dilarang Jualan Produknya di Media Sosial

IDI Ingatkan Dokter Influencer Dilarang Jualan Produknya di Media Sosial

Dokter yang menggunakan media sosial juga diwanti-wanti untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien.

Baca Selengkapnya
Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter

Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter

Dalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.

Baca Selengkapnya
IDI Segera Panggil Dokter Cabuli Istri Pasien yang Sedang Hamil

IDI Segera Panggil Dokter Cabuli Istri Pasien yang Sedang Hamil

Laporan dugaan pencabulan yang dilakukan dokter spesialis ortopedi inisial MY terhadap istri pasien yang sedang hamil TA (22), mendapat kecaman banyak pihak.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Dua Pernah Dinas di Densus Itu Kini Raih Gelar Doktor Ilmu Kepolisian

Jenderal Bintang Dua Pernah Dinas di Densus Itu Kini Raih Gelar Doktor Ilmu Kepolisian

Pati yang kini menjabat Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan dan Hukum ini dinyatakan lulus dalam sidang terbuka promosi doktor

Baca Selengkapnya
Mengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi

Mengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi

TA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.

Baca Selengkapnya