HNW: Pancasila Hadir Karena Kenegarawanan Para Pendiri Bangsa
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia, hadir karena kenegarawanan pada pendiri bangsa yang sangat kuat. Keinginan mereka untuk menghadirkan Pancasila sebagai bentuk utuh keberagaman Indonesia, sudah terlihat sejak awal perumusan Pancasila itu sendiri.
Antara lain terlihat pada peristiwa fenomenal dihapusnya 7 kata dalam Piagam Jakarta. Piagam Jakarta adalah rancangan Pembukaan UUD 1945 yang dirumuskan di Jakarta, pada tanggal 22 Juni 1945.
Piagam ini mengandung lima sila yang menjadi bagian dari Pancasila. Pada sila pertama, tercantum frasa yang dikenal sebagai 'tujuh kata' yakni 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya'. Melalui musyawarah tercapailah mufakat bahwa tujuh kata ini, kemudian dihapus karena mengundang kontroversi yang berpotensi perpecahan bangsa, diganti menjadi 'Ketuhanan Yang Maha Esa'.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Sosialisasi 4 Pilar©2021 Merdeka.comHal tersebut disampaikan Pimpinan MPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang biasa disapa HNW ini, saat hadir secara virtual acara 'Sosialisasi Empat Pilar MPR' kerja sama MPR dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Administrasi Jakarta Selatan, di taman Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (8/10/2021).
Hadir dalam acara yang mematuhi protokol kesehatan tersebut, Ketua FKDM Jaksel Abdul Hafid, Ketua FKDM Kecamatan Jagakarsa KH. Hasanudin dan para anggota FKDM serta masyarakat sekitar sebagai peserta.
Lebih jauh, HNW mengungkapkan, selain peristiwa 7 kata itu, pemilihan kata-kata saat perumusan Pancasila sebagai bentuk penghormatan kepada keberagaman bangsa juga mencerminkan betapa tingginya kenegarawanan mereka. "Contohnya, kata 'maha' dan 'esa' berasal dari bahasa Sansekerta dan kata 'musyawarah' berasal dari bahasa Arab, dan masih banyak lagi," ujarnya.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Sosialisasi 4 Pilar©2021 Merdeka.comHNW menilai, para tokoh besar pendiri bangsa itu juga memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi. Pertimbangan mereka dalam merumuskan, tidak lagi berpatokan kepada latar belakang suku, agama atau daerah. Namun, berpedoman kepada kemaslahatan dan kepentingan yang lebih besar untuk seluruh rakyat Indonesia.
Melihat betapa pentingnya memahami nilai kenegarawanan itu, apalagi diimplementasikan di era kini, HNW mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan para pendiri bangsa perumus Pancasila, sebagai simbol keteladanan.
Keteladanan yang bisa diambil adalah kewaspadaan, yakni mampu merasakan potensi perpecahan di tengah masyarakat karena suatu kejadian, kebijakan atau perbuatan, sekaligus mampu memberikan solusi yang terbaik dengan menghindari egoisme pribadi atau kelompok, menang-menangan dan adu kuat.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Sosialisasi 4 Pilar©2021 Merdeka.com"Sekali lagi, Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia mesti mencontoh apa yang mereka lakukan, lalu langsung diterapkan untuk menghadapi berbagai persoalan dan tantangan bangsa saat ini," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Aris, kunjungan Megawati itu, merupakan bagian dari komitmen Indonesia mempromosikan dan mendorong aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tinggal hitungan jam saja. Berikut contoh naskah pidato kemerdekaan singkat yang mudah dipahami.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaDari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berkampanye juga merupakan hak konstitusional seorang presiden.
Baca SelengkapnyaBudi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaKepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAparatur Sipil Negara atau biasa disingkat ASN adalah pilar utama dalam menjalankan roda pemerintahan di Indonesia.
Baca Selengkapnya