Heboh Dosen UIN Suska Riau Singgung SARA pada Mahasiswa
Merdeka.com - Beredar rekaman suara diduga dosen sekaligus wakil dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Ucapan tersebut keluar mulut salah satu dosen laki-laki saat berdialog dengan salah satu mahasiswa.
Dalam rekaman itu, sang dosen juga membahas soal pemakaian cadar para mahasiswi hingga merembet ke unsur SARA, dan dugaan menghina dunia jurnalistik. Ketika itu, dosen dan mahasiswa yang mewakili teman-temannya sedang berdialog.
Berawal dari Cadar
Mahasiswa laki-laki protes karena adanya dugaan pemakaian cadar yang diduga dilarang digunakan saat ujian di kampus itu.
Berikut dialog antara mahasiswa dengan dosen daklam rekaman itu. "Kalau mau ujian buka (cadar)," ujar dosen.
"Tapi kan itu pemaksaan namanya, Pak," jawab mahasiswa pria itu.
Dialog Direkam
Dialog berlanjut, dosen tersebut menyebut dalam mendidik harus ada unsur paksaan.
"Mendidik itu harus memaksa," kata dosen.
Namun tiba-tiba si dosen menyinggung salah satu suku. Ternyata dialog itu direkam. Akhirnya rekaman tersebut viral di sejumah group WhatsApp wartawan dan bikin heboh.
Gubernur dan Kapolda Sudah Dengar
Menyikapi hal itu, Rektor UIN Suska, Prof Dr Akhmad Mujahiddin menyesalkan ucapan anak buahnya. Dia juga diminta Gubernur Riau Syamsuar agar menyelesaikan persoalan itu supaya tidak membuat gaduh.
"Iya, saya juga mendapat rekaman itu. tadi Pak Gubernur, Pak Kapolda, juga klarifikasi tentang itu," ujar Akhmad Sabtu (23/11).
Dosen Dituntut Minta Maaf
Dia meminta agar si dosen yang ada dalam rekaman itu meminta maaf ke masyarakat. Dia ingin permasalahan itu tidak diperlebar apalagi menyinggung soal SARA.
Dikatakannya, Gubernur Riau meminta agar Akhmad segera meredam isu berbau SARA yang di kampus itu. Apalagi beradar informasi mahasiswa akan melaporkan hal itu ke polisi.
Akhmad berencana memanggil dosen dan mahasiswa dalam rekaman itu, untuk mengetahui permasalahan apa yang sebenarnya terjadi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kisah seorang dosen yang sikapnya bikin menangis.
Baca SelengkapnyaAlam Jamaaluka Tentua, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara berhasil juara suara rendah pria dan tampil di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaDosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa UB Muhammad Rizki Rafiandhika dan Prayoga Avrian Wardana meninggal jelang wisuda
Baca SelengkapnyaIndra, nama samaran, menceritakan perjalanan dari awal sampai selesai magang
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa baru diarahkan untuk mengunduh dan registrasi pada salah satu aplikasi pinjol oleh DEMA.
Baca SelengkapnyaIa menolak fotonya diunggah sang ayah ke medsos karena ingin membangun karier dengan kemampuannya sendiri.
Baca Selengkapnya