Hasil tes DNA pastikan teroris tewas ditembak Santoso
Merdeka.com - Hasil tes DNA memastikan jika jenazah teroris tewas ditembak mati adalah Santoso. Pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu tewas dalam kontak senjata dengan Satgas Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah.
"Hasil tes DNA sudah keluar. Iya, positif Santoso," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/7).
Menurut Kapolri, selanjutnya jenazah Santoso dan anak buahnya, Muchtar akan segera dikebumikan. "Soal pemakaman saya serahkan ke Kapolda Sulteng dan otoritas setempat," katanya.
Kedua teroris itu tewas dalam penyergapan oleh anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 515 Komando Cadangan Strategis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kostrad) di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulteng, Senin (18/7) petang.
Sementara dalam penyergapan tersebut, tiga orang lainnya kabur. Polisi menduga mereka adalah anggota MIT, Basri dan istrinya serta istri mendiang Santoso.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca SelengkapnyaSetelah dipastikan tertukar di RS Sentosa Kemang, Bogor, dua bayi dikembalikan kepada keluarga kandungnya. Mereka kini menjalani proses bonding.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaKapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca Selengkapnya