Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hasan Wirajuda dicecar soal konferensi internasional

Hasan Wirajuda dicecar soal konferensi internasional Hassan Wirajuda dipanggil KPK. ©2012 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda mengaku, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjelaskan proses berkaitan dengan penyelenggaraan konferensi internasional pada 2004 sampai 2005. Menurut dia, penyelenggaraan konferensi dilaksanakan berdasarkan arahan presiden.

Selama tujuh jam menjalani pemeriksaan, dia dimintai keterangan seputar dugaan korupsi dalam penyelenggaraan berbagai konferensi internasional. Dalam kasus itu, KPK sulit menetapkan tersangka mantan Duta Besar Indonesia buat Amerika Serikat dan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Sudjadnan Parnohadiningrat.

"Kedatangan saya untuk memenuhi panggilan KPK buat mendengar penjelasan saya tentang penyelenggaraan sejumlah konferensi atau pertemuan internasional pada 2004 dan 2005. Yang di dalamnya belakangan diduga terjadi korupsi," kata Hasan usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, selasa (18/12).

Hasan mengaku baru mengetahui dana penyelenggaraan konferensi internasional itu di korupsi setelah diperiksa oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Luar Negeri dua tahun sesudahnya.

Hasan menjelaskan, penyelenggaraan berbagai konferensi internasional itu bersifat strategis. Selain itu, beberapa di antaranya buat mengangkat citra Indonesia di dunia luar lantaran terjadi krisis keamanan, sosial dan politik serius pasca reformasi. Apalagi, saat itu isu terorisme sangat mengganggu.

Pasca terjadinya bencana tsunami di Aceh, dia mengadakan konferensi internasional bertajuk Tsunami Summit. Dalam pertemuan yang dipersiapkan selama tujuh hari dan dihadiri 27 kepala negara dan pemimpin internasional. Indonesia berhasil menggalang dana sebesar USD 7,5 miliar untuk disalurkan dalam bentuk tanggap darurat, rehabilitasi dan pembangunan ulang berbagai infrastruktur di Aceh.

Hasan menyatakan bertanggung jawab terkait penyelenggaraan berbagai konferensi itu meski mendapat arahan dari presiden.

"Saya sebagai Menteri Luar Negeri yang memutuskan diadakannya berbagai konferensi ini. Saya punya tanggung jawab," ujar Hasan.

Tetapi, dia sebagai pengguna anggaran menyerahkan wewenang penyelenggaraan di tangan Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen. Hasan menambahkan, sebelum adanya laporan dari Inspektorat Jenderal tentang adanya dugaan pelanggaran dalam penyelenggaraan konferensi, ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Hassan mengatakan, setiap tahun selalu melaporkan penggunaan anggaran dan dilakukan audit.

Sementara itu, KPK telah menetapkan Sudjadnan sebagai tersangka, dia diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan menyalahgunakan wewenang sebagai pejabat pembuat komitmen dengan nilai kerugian keuangan negara sekitar Rp 18 miliar. Penyalahgunaan wewenang itu terkait dengan sejumlah kegiatan di Kementerian Luar Negeri di antaranya seminar yang digelar dalam rentang tahun 2004 sampai2005.

Terkait penyidikan kasus ini, KPK sudah memeriksa sejumlah saksi. Antara lain, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Budi Bowoleksono dan Duta Besar RI di Kanada Dienne Dhardianti Mohario.

Sudjadnan sudah divonis dalam kasus korupsi lainnya. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini terbukti terlibat dalam pencairan duit negara secara ilegal.

Pada 2003-2004, Sudjadnan menyetujui pengeluaran anggaran untuk renovasi gedung dan rumah dinas di lingkungan Kedutaan Besar RI di Singapura sebelum ada persetujuan dari Menteri Keuangan. Dia juga menerima uang sebesar USD 200 ribu dari mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Mochamad Slamet Hidayat.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.

Baca Selengkapnya
Hasto Akui Belum Ada Permintaan Jokowi Bertemu Megawati: Pintu Selalu Terbuka
Hasto Akui Belum Ada Permintaan Jokowi Bertemu Megawati: Pintu Selalu Terbuka

Hasto menyebut, kedatangan Presiden Jokowi nanti akan didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PURP Basuki Hadimuljono.

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!
Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!

Kabar tersebut dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Baca Selengkapnya
Alasan Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih
Alasan Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Meski tak menghadiri penetapan presiden-wakil presiden terpilih, Mahfud menyampaikan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Capres, Ini Catatan Ganjar soal Isu Pertahanan hingga Geopolitik
Jelang Debat Capres, Ini Catatan Ganjar soal Isu Pertahanan hingga Geopolitik

Ganjar Pranowo mempunyai catatan jelang debat ketiga calon presiden-calon wakil presiden pada 7 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Ini Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur
Ini Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur

Dalam pertemuan dengan Wapres, para tokoh yang hadir menyampaikan hal-hal terkait pentingnya keutuhan bangsa,.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Wacana Pembentukan Presidential Club, Gibran: Bagus Sekali Menyatukan Mantan Pemimpin
Tanggapi Wacana Pembentukan Presidential Club, Gibran: Bagus Sekali Menyatukan Mantan Pemimpin

Dengan adanya forum tersebut diharapkan presiden dan wakil presiden terpilih bisa mendapatkan banyak masukan dalam menjalankan roda pemerintahan.

Baca Selengkapnya
GP Ansor Bakal Gelar Kongres XVI di Atas Kapal Laut, Ini Alasannya
GP Ansor Bakal Gelar Kongres XVI di Atas Kapal Laut, Ini Alasannya

Rencananya kongres ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya