Gunung Bromo batuk-batuk, wisatawan dilarang dekati kawah

Merdeka.com - Gunung Bromo memuntahkan asap warna putih (batuk-batuk) sejak Kamis (12/11) malam. Namun demikian para wisatawan masih diperkenankan untuk menikmati sunrise, kendati dilarang mendekati kawah hingga radius satu kilometer.

"Wisatawan tetap dapat berwisata menikmati sunrise, sunset, pasir berbisik, savana, coban dan ranu (danau)," kata Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), Ayu Dewi Utami, di Malang, Jumat (13/11).

Kata Ayu, pihaknya mengambil beberapa langkah terkait status waspada yang dikeluarkan oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mistigasi Bencana Geologi. Salah satunya dengan memasang rambu-rambu larangan naik ke kawah.

"Kami memasang rambu larangan naik ke kawah Gunung Bromo di 4 pintu dan di batas tangga kawah Gunung Bromo," katanya.

Selain itu juga menempatkan petugas untuk melarang para wisatawan yang akan naik ke kawah. Jumlah personel yang disediakan sebanyak 10 orang. Mereka secara bergiliran akan berada di sekitar daerah kawah.

Hingga kini Ayu juga secara intens berkoordinasi dengan PVMBG dan pihak terkait memantau status Bromo. Jika dimungkinkan, akan mengambil tindakan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Pihaknya juga belum mencabut larangan untuk pendakian yang diterapkan sejak sekitar sebulan lalu. Pihaknya masih melarang pendakian sejak terjadinya kebakaran hutan.

"Kami meneruskan penutupan Semeru, tetap melarang seluruh pendakian Semeru dan meningkatkan patroli di dalam kawasan," terangnya.