Gulirkan Ramadhan Toleran, Bupati Dedi sering disebut goblok & gila
Merdeka.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku menemui kendala saat menyerukan imbauan Ramadan toleran di wilayahnya. Bahkan, ia sempat disebut goblok, gila dan otak dengkul dari segelintir kelompok.
"Saya sempat disebut gila, goblok, gak mikir dan otak dengkul karena kebijakan saya ini," ujar Dedi di kantor Pemda Purwakarta. Selasa (14/6).
Meski demikian, Dedi tak memperdulikan hal itu. Ia tetap memberlakukan program Gerakan Ramadan Toleran dengan berbekal konsistensi seluruh elemen masyarakat Purwakarta pada akhirnya memahami bahwa bukan saja warga yang sedang beribadah maupun tidak memiliki hak yang sama.
"Hanya saja saat itu Purwakarta masih minim pemberitaan, jadi belum banyak pihak yang mengetahui soal ini," tutur Dedi.
Saat ini dikatakan Dedi. Dirinya banyak menerima apresiasi dari kepala daerah yang lain dan tidak sedikit dari mereka yang ingin meniru kebijakannya tersebut. Hanya saja mereka mengaku belum siap 'perang psikologi' sehingg belum berani menggulirkan program Ramadhan Toleran diwilayahnya.
"Problem di Indonesia ini kan banyak orang atau kelompok yang merasa berhak merepresentasikan dirinya sebagai penegak syari'at Islam dan itu hanya diyakini oleh orang atau kelompoknya tersebut," tambah Dedi.
Sebelumnya sejak awal Ramadhan ini Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyebarkan 500 banner imbauan Ramadhan Toleran. Sembilan kriteria dikecualikan dalam banner tersebut untuk dapat makan di siang hari seperti biasa pada bulan Ramadhan.
Sementara saat disinggung soal kasus penyitaan makanan oleh anggota Satpol PP Serang terhadap salah satu rumah makan sederhana di Kota tersebut, Dedi mengatakan bahwa hal tersebut merupakan murni tanggung jawab kepala daerah.
"Kalau Satpol PP itu sekedar menjalankan apa yang menjadi Perda, SK atau Surat Edaran. Tetapi yang harus diperhatikan seringkali memang para petugas tersebut over acting. Saya kira perlakuan mereka terhadap rumah makan itu berlebihan," pungkas Dedi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Toleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca Selengkapnya"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag
Baca SelengkapnyaTasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDiskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya