Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gugatan Sahaja dikabulkan, puluhan warga Mataram gunduli kepala

Gugatan Sahaja dikabulkan, puluhan warga Mataram gunduli kepala aksi cukur gundul. ©2013 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Puluhan warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, gembira atas kemenangan gugatan pasangan Salman-Jana Hamdian (Sahaja) terhadap Komisi Pemilihan Umum Mataram. Dengan kemenangan tersebut berarti Kota Mataram dapat melaksanakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan berlangsung 9 Desember 2015 mendatang.

Pada mulanya kota tersebut hanya memiliki calon tunggal yakni pasangan H Ahyar Abduh dan H Mohan Roliskana (Aman). Kegembiraan itu pun diluapkan warga dengan menggunduli kepala mereka. Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk rasa syukur karena Pilkada di Mataram bisa dilaksanakan.

"Menggunduli kepala ini sudah menjadi nazar (janji) kami sebagai warga Kota Mataram yang menginginkan agar pilkada bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan," kata Penggagas pendirian petugas keamanan Langlang Kota Mataram Farman, di Mataram, Jumat (21/8)

Firman atau akrab disapa Pekok Kenceng bersama puluhan rekannya itu melakukan aksi menggunduli kepala setelah Panwaslu Kota Mataram membacakan keputusannya pada Kamis (20/8), mulai pukul 17.00 WITA hingga 19.00 WITA.

"Begitu Panwaslu memenangkan gugatan 'Sahaja', kami langsung berinisiatif menggunduli kepala. Saat ini lebih dari 50 orang yang menggunduli kepalanya, dan saya yakin jumlah ini akan terus bertambah sebagai bentuk dukungan atas diselenggarakannya Pilkada Mataram," katanya.

Gundul, katanya, juga memiliki filosofis bersih dan lancar. Artinya, pilkada bisa terselenggara dengan cara-cara yang bersih dan berjalan dengan lancar sehingga menghasilkan pimpinan yang terbaik.

"Kami dari Langlang bersama kepolisian siap mengawal semua proses Pilkada Kota Mataram," tambahnya.

Pekok Kenceng yang juga menjadi salah seorang aparat di lingkup Pemerintah Kota Mataram ini menilai, aksi yang dilakukan puluhan orang tersebut menjadi bentuk aspirasi warga Kota Mataram ingin berpesta seperti halnya daerah-daerah lain.

"Pasalnya, pesta demokrasi hanya dilakukan lima tahun sekali. Mana ada yang berpesta demokrasi tujuh tahun sekali," sebutnya.

Aksi menggunduli kepala ini rencananya akan dilanjutkan dengan aksi mandi kembang yang akan diikuti ratusan warga kota di persimpangan kantor Gubernur NTB.

"Untuk aksi mandi kembang, waktunya masih kita koordinasikan," ujarnya.

Masyarakat Kota Mataram, katanya, sudah cukup pintar dalam berdemokrasi, dibandingkan orang-orang cerdas. "Justru, orang-orang cerdas inilah yang ingin menggagalkan pilkada," sebutnya.

Terkait dengan itu, lanjutnya, jika ada pihak-pihak yang berandai-andai akan melaksanakan pilkada tahun 2017 di Mataram, itu tidak benar.

Apalagi jika ada pihak-pihak yang berbicara tentang Pilkada Mataram batal itu artinya pihak tersebut tidak konsisten terhadap keputusan yang telah dilakukan oleh lembaga yang berwenang dan memang sengaja ingin menunda pilkada hingga 2017.

Untuk itu, sebagai warga Kota Mataram, dia berharap agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram harus segera menindaklanjuti apa yang sudah menjadi keputusan dari Panwaslu Kota Mataram.

"Keputusan yang disampaikan Panwaslu itu sifatnya sudah final dan mengingat," katanya.

Sementara hingga saat ini KPU Kota Mataram yang hendak dikonfirmasi belum memberikan jawaban apapun, dan kabarnya KPU sedang melakukan konsultasi ke KPU RI.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini
Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini

Gambaran eksekusi saat itu sangat menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di atas sana mayatnya dibiarkan mengering

Baca Selengkapnya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru
Warga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru

Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya