Gubernur Sulteng sebut atlet terlantar di Manggarai tak pernah lapor
Merdeka.com - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta Bupati Morowali Anwar Hafid untuk memulangkan atlet muay thai yang dilaporkan terlantar di Jakarta. Mereka tidak bisa kembali ke kampung halamannya karena tak memiliki uang untuk membeli tiket pulang usai menghadiri PON XIX di Jawa Barat.
"Pemprov dan KONI Sulteng sama sekali tidak mengetahui keberangkatan mereka ke PON XIX," kata gubernur kepada pers di Palu, Kamis (22/9) malam, terkait laporan bahwa sejumlah atlet Sulteng telantar di Stasiun Manggarai Jakarta, demikian dilansir Antara.
Longki mengungkapkan Bupati Morowali sudah mengingatkan mereka mengenai biaya yang harus dikeluarkan sebelum keberangkatan. Namun peringatan itu diabaikan ofisial sekaligus pelatih Muay Thai tim, Iwan Said.
"Rupanya sang ofisial Iwan Said itu nakal. Berbekal nekat dan pertemanan dengan jurnalis, mereka memanfaatkan momentum PON tersebut. Pemda Sulteng dan KONI tidak tahu menahu dengan keberangkatan mereka," ujarnya.
Longki akan mengingatkan KONI agar cabang olahraga ini ditegus keras dan harus diberi sanksi.
Sementara itu, Sekretaris KONI Sulteng Safei yang dihubungi wartawan melalui telepon di Bandung mengatakan tim Muay Thai berangkat atas inisiatif sendiri dari Morowali ke Bandung. Namun setiba di Bandung mereka tidak pernah melapor atau berkoordinasi dengan KONI maupun posko kontingen Sulteng.
"Bahkan sampai meninggalkan Bandung untuk balik ke Sulteng pun mereka tidak pernah berkoordinasi dengan KONI," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Pengurus Provinsi Muaythai Sulteng pun tidak pernah melaporkan ke KONI Sulteng soal keberangkatan anak-anak muaythai itu ke PON XIX.
Iwan Said sendiri ketika dihubungi wartawan di Jakarta mengatakan akan mencari tempat menginap di Mess Pemda Sulteng selama menanti uluran tangan pihak-pihak yang tergerak hatinya untuk membantu kepulangan mereka ke Morowali.
Sebelumnya, sembilan atlet asal Provinsi Sulawesi Tengah terlantar di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Mereka yang merupakan atlet Muay Thai ini tak punya ongkos pulang ke tempat asalnya di Palu, Sulawesi Tengah.
"Kami berangkat sejak awal memang tidak dari uang Pemda. Ini uang patungan anggota DPRD dan uang kami sendiri," kata pelatih sembilan atlet tersebut, Iwan Said di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (22/9).
Iwan menjelaskan setelah mengikuti pertandingan terakhir di Cianjur, mereka lalu memutuskan pulang naik kereta dari Bogor. Dikarenakan tak punya uang, mereka harus menetap sementara di Stasiun Manggarai.
Pemerintah setempat, kata dia, tepatnya Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Morowali tak memberikan dana bagi mereka untuk akomodasi ke lokasi PON. Maka dari itu, dia menyatakan uang pegangan mereka sebesar Rp 15 juta berasal dari swadaya.
"Kami sudah lama mengajukan, paling tidak atributlah untuk tanding. Tapi tidak sama sekali, kami berangkat swadaya bawa uang Rp 15 juta," katanya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaDi urutan kedua pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dengan perolehan 283.796 suara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaHujan deras tidak menyurutkan animo masyarakat bertemu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Stadion Golo Dukar, Ruteng, Manggarai, NTT, Jumat (26/1).
Baca SelengkapnyaKasus kekerasan diduga melibatkan dua perguruan silat kembali terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaMat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya
Baca Selengkapnya