Golkar nilai kritikan AHY bukan sinyal Demokrat menjauhi koalisi pemerintah
Merdeka.com - Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengkritik program Revolusi Mental Presiden Joko Widodo, yang dalam perjalanannya dinilai masih jauh dari cita-cita. Hal tersebut disampaikan dalam orasi politiknya, Sabtu (9/6).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, menilai kritikan tersebut masih wajar. Menurutnya, hal tersebut tidak memberikan sinyal bahwa Demokrat menjauh dari koalisi Jokowi.
"Kritik masih wajar tidak keras, biasa saja. Tidak harus dipahami bahwa sikap itu menjauhkan Demokrat dengan Jokowi tidak juga, saya rasa biasa saja," ujar Ace kepada merdeka.com, Minggu (10/6).
Dia pun menilai kritikan tersebut sebagai hal yang baik bagi pemerintah. Ace menuturkan bahwa kritik bernada konstruktif tersebut baik.
"Mengkritisi sesuatu yang baik bahwa pemerintah sekarang masih ada kekurangan ya harus diakui. Namun kan tidak perlu asal kritik tersebut itu konstruktif ya tidak apa," ucapnya.
Sebelumnya, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu mengkritisi program Revolusi Mental yang belum dijalankan secara maksimal. Malah, program infrastuktur yang terus digalakkan selama kepemimpinan Jokowi. Padahal, kata AHY, pembangunan karakter bangsa itu harus terus dilaksanakan.
"Pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagian besar rakyat, menaruh harapan kepada program, pembangunan manusia Indonesia. Ketika pemerintah saat ini, berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas, kita patut bertanya, Apa kabar Revolusi Mental?" ucapnya dalam pidato.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaAHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaLazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini Presiden Jokowi sering dikaitkan dengan Partai Golkar.
Baca Selengkapnya