Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Geledah kantor di Bekasi, Polri tangkap 2 tersangka perdagangan orang ke Arab Saudi

Geledah kantor di Bekasi, Polri tangkap 2 tersangka perdagangan orang ke Arab Saudi Ilustrasi borgol. shutterstock

Merdeka.com - PT KH di Pondok Melati, Bekasi yang diduga melakukan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Arab Saudi, digeledah penyidik Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, sore tadi. Dua orang tersangka ditangkap terkait kasus ini.

"Yang ditahan dua (tersangka), satu lagi masih DPO (buron)," ujar Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri, Kombes Ferdy Sambo, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Masing-masing tersangka yang ditangkap berinisial S dan MR yang berperan sebagai perekrut. Sementara satu tersangka lagi yang masih buron adalah AI yang merupakan bos perusahaan tersebut.

Ferdy menuturkan, pengungkapan tersebut bermula berdasarkan informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah terkait adanya 238 korban TPPO di Arab Saudi. Salah satunya wanita berinisial YS binti W yang berhasil melarikan diri ke KJRI.

YS yang dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga ini nekat kabur lantaran diperlakukan kasar oleh majikannya. "Selama bekerja, korban tidak digaji dan mengalami pelecehan seksual dari majikannya," ungkap Ferdy.

Sementara paspor milik YS ditahan PT KH setelah ia dipulangkan dari Jeddah. YS sendiri direkrut secara ilegal oleh tersangka S dari Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Agustus 2017 lalu. Tersangka juga mengubah identitas paspor YS.

Selanjutnya, YS dikirim ke Jakarta dan diterima oleh tersangka MR. Dia kemudian diendapkan selama sepekan di Kantor PT KH yang kini digeledah polisi. YS juga sempat ditampung di rumah bos PT KH di Cibubur, Jakarta Timur selama dua pekan.

Hingga akhirnya YS diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi pada 31 Januari 2018 dengan menggunakan visa sebagai pekerja cleaning service.

"Ini karena ada moratorium pelarangan pengiriman PMI ke Timur Tengah untuk bekerja sebagai PRT, sehingga PT KH menggunakan data cleaning service dalam memberangkatkan para korban," jelas Ferdy.

Kini penyidik tengah mengumpulkan bukti-bukti lain untuk mendalami kasus TPPO tersebut. Polisi juga masih memburu bos perusahaan jasa penyalur Pekerja Migran Indonesia secara ilegal tersebut.

Reporter:Nafiysul Qodar

Sumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang

Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang

Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.

Baca Selengkapnya
Tak Bilang Saat Buang Air Kecil, Gunawan Ditinggal Rombongan Mudik

Tak Bilang Saat Buang Air Kecil, Gunawan Ditinggal Rombongan Mudik

Beruntung rombongan tersebut akhirnya berkenan untuk kembali dan menjemput Gunawan di Pos Polisi.

Baca Selengkapnya
Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'

Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'

Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Enam Anggota Polda Kalbar Dipecat Secara Tidak Hormat, Karena Mencoreng Nama Baik Polri

Enam Anggota Polda Kalbar Dipecat Secara Tidak Hormat, Karena Mencoreng Nama Baik Polri

"Sanksi kepada 6 personel berupa pemberhentian tidak hormat karena telah mencoreng nama baik Polri,"

Baca Selengkapnya
Carut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel

Carut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel

Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing

Tiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing

Penetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.

Baca Selengkapnya
Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya