Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gejala Terinfeksi Virus Langya: Demam, Batuk, hingga Nyeri Otot

Gejala Terinfeksi Virus Langya: Demam, Batuk, hingga Nyeri Otot ilustrasi virus. ©2015 Merdeka.com/ www.rantlifestyle.com

Merdeka.com - Virus Langya kini jadi sorotan. Virus yang pertama kali ditemukan di wilayah timur China ini bersifat zoonotik, menular dari hewan ke manusia.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengatakan, karakteristik virus Langya seperti Covid-19. Menyerang paru dan saluran napas atau dikenal 'respiratory diseases'.

"Gejala penyakit akibat virus Langya meliputi demam, lemah, batuk, hilang nafsu makan, dan nyeri otot," kata Tjandra kepada merdeka.com, Jumat (12/8).

Virus Langya dikenal dengan sebutan Langya henipavirus (LayV). Virus yang masih satu kelompok dengan dengan virus Hendra dan Nipah ini sudah menginfeksi 35 orang di timur China.

Virus Nipah pertama kali ditemukan pada tahun 1999 di Malaysia dan Singapura. Angka kematian Virus Nipah berkisar antara 40 sampai 70 persen.

Sementara itu, penyakit akibat virus Hendra pertama kali dilaporkan di Australia. Saat itu, kasus Hendra ditemukan pada kuda dan manusia, dengan angka kematian yang cukup tinggi.

"Sejauh ini belum ada bukti tentang adanya penularan antar manusia pada penyakit akibat virus Langya, sementara pada yang akibat virus Nipah misalnya ada dugaan penularan antara manusia," kata Tjandra.

Menurut Tjandra, penyakit akibat virus Langya dilaporkan dalam jurnal ilmiah New England Journal of Medicine pada Kamis (4/8) lalu. Laporan itu menyebutkan, kasus Langya bermula dari bulan Desember 2018.

"Di mana seorang wanita 53 tahun masuk rumah sakit di Tiongkok, dan kemudian dilaporkan lagi 34 kasus Langya ini di dua Propinsi di bagian timur Tiongkok. Semua kasus ini sembuh dengan baik dan tidak ada hubungan penularan satu dengan lainnya, tidak interlinked," jelas Tjandra.

Penelitian di New England Journal of Medicine juga menunjukkan bahwa penyakit ini tidak ditularkan ke kontak dekat atau erat dan tidak ada riwayat sumber penularan yang sama di antara pasien-pasien.

"Sebagian besar pasien jelas ada kontak erat dengan hewan sebelum mereka jatuh sakit. Jadi sejauh ini disimpulkan bahwa penyakit akibat virus Langya ada dalam bentuk infeksi sporadik, tidak sering dan terjadi akibat penularan dari hewan ke manusia," tutupnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi temuan virus Langya di China. Dia mengatakan, pemerintah sedang mempelajari virus tersebut. 

"Kita sedang pelajari karena baru keluar ya," kata dia, Kamis (12/8).

Mantan Wakil Menteri BUMN ini menyebut, virus Langya belum masuk kategori Variant Under Monitoring Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Dia menjelaskan, virus yang diawasi serius oleh WHO umumnya melewati tiga tahapan. Pertama, Variant Under Monitoring. Kedua, Variant of Interest. Ketiga, Variant of Concern.

"Nah sekarang ini belum masuk Variant Under Monitoring, jadi masih sangat dini," ucapnya.

(mdk/tin)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI

Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Cara Mengusir Kecoa di Kamar Mandi, Ampuh dan Efektif
Cara Mengusir Kecoa di Kamar Mandi, Ampuh dan Efektif

Kecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.

Baca Selengkapnya
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?

Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!

Baca Selengkapnya