Gara-gara pintu terbuka, tempat les mewah di Depok dirampok
Merdeka.com - Enam penghuni sebuah rumah di Perumahan Telaga Permai Blok B2, Tapos, Depok, Jawa Barat menjadi korban kawanan rampok beraksi pada sore hari, sekitar pukul 15.00 WIB. Dalam rumah mewah itu terdapat tiga siswa yang sedang ikut bimbingan belajar.
Mereka adalah Kevin (12 tahun), Grecia (11 tahun), dan Brenda (11 tahun) yang sedang diajar oleh Supatmi. Sedangkan sang pemilik, Wong Sulin (65 tahun) dan istrinya, Lilik Natalia, juga ada di dalam rumah.
Mereka semua disekap oleh pelaku berjumlah empat orang. Tangan korban diikat dan mereka dikurung dalam gudang. Pelaku mengancam korban dengan senjata api dan senjata tajam. Berbekal dua senpi dan satu golok, kawanan ini langsung mengacak-acak rumah korban.
Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Teguh Nugroho mengatakan, korban diikat dengan tali rafia. Ketika korban sudah disekap, pelaku meminta pemilik rumah menunjukkan letak kamar berisi lemari. Mereka lalu menggondol perhiasan dan kartu ATM korban. Perhiasan diambil yaitu gelang emas 20 gram, kalung 11 gram dan cincin 11 gram.
"Kerugian diperkirakan Rp 10 juta," kata Teguh, Selasa (11/8).
Setelah menggasak harta korban, kawanan rampok langsung melarikan diri menggunakan dua sepeda motor skuter otomatis. Korban kemudian menelepon Sugina, tetangganya, untuk meminta tolong. Kejadian ini lantas dilaporkan ke polisi. Pelaku bisa dengan mudah masuk ke rumah korban karena pintu rumah tidak terkunci.
"Begitu masuk, mereka langsung menyekap korban," ujar Teguh.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam perampokan itu. Belum diketahui ke arah mana kawanan ini melarikan diri.
Sementara itu, Supatmi mengatakan, hanya mengingat salah satu pelakunya memakai masker. Kemudian pelaku berciri-ciri kurus tinggi, tetapi satu orang berperawakan gemuk. Dia mengaku ketakutan ketika diacungi senpi oleh pelaku.
"Tangan saya diikat, anak-anak dan bapak ibu juga. Kami disekap di atas," kata Supatmi.
Pelaku tidak menyakiti korban. Hanya saja, mereka mengancam dan menyuruh seluruh penghuni untuk tidak berteriak. "Kami nurut saja karena ketakutan," ucap Supatmi.
Ikatan tangan mereka baru bisa dilepas ketika tetangga mereka menghampiri setelah korban menelepon. Kasus ini masih didalami polisi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaLima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaBanyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca Selengkapnya10 Siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok tewas usai kecelakaan tersebut
Baca SelengkapnyaSaksi Y dan saksi W pun langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Baca SelengkapnyaRekonstruksi ini digelar dengan pengawalan ketat. Sebanyak 45 personel gabungan berjaga.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca Selengkapnya