Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gara-gara Makian Banci, Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar Saling Buka 'Borok'

Gara-gara Makian Banci, Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar Saling Buka 'Borok' Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo. ©2020 Merdeka.com/erwin yohannes

Merdeka.com - Perseteruan antara Kasat Sabhara dengan Kapolres Blitar karena makian banci, kian panas. Mereka pun saling membongkar borok masing-masing.

Saat mengajukan surat pengunduran diri sebagai polisi di Mapolda Jatim, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo membongkar buruknya kinerja Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.

Demikian pula sebaliknya. Kapolres juga mengaku memiliki catatan buruk kinerja dari sang anak buah.

AKP Agus mengaku, selain arogan, Kapolres juga dianggap berkinerja buruk selama memimpin di Polres Blitar. Ia pun menyebut, ada pembiaran-pembiaran kejadian yang seharusnya masuk dalam ranah pidana.

Dia pun mencontohkan, ada tindak pidana perjudian dan penambangan pasir liar yang ‘sengaja’ dibiarkan oleh Kapolres.

"Di Blitar ini ada kegiatan yang justru dibiarkan gitu. Kayak pertambangan pasir bebas, sabung ayam bebas, tidak ada teguran," katanya, Kamis (1/10).

Bikin Jalan Rusak

Dia pun menjelaskan, ada lima kecamatan di Blitar yang dipakai menjadi tempat sabung ayam. Namun, hingga kini tempat tersebut aman-aman saja dari sentuhan jajarannya sendiri.

Selain itu, ada beberapa daerah yang menjadi penambangan pasir liar yang juga aman. Ia bahkan sempat menyebut, desanya juga turut terdampak akibat penambangan pasir liar itu.

"Tambang pasir di daerah Kali Putih Kecamatan Garum dan Gandusari. Pertambangan pasir ada 20 (titik) di sana. Hancur jalan desa saya. Sabung ayam saya minta ditutup semua. Ada lima tempat di Blitar," lanjutnya.

Kapolres Serang Balik

Sementara itu, seakan tak mau kalah dengan tudingan sang anak buah, Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo menyerang balik. Dia menyebut kinerja AKP Agus juga tidak sebaik yang dikira.

Dia menyebut, selain suka membolos dari kedinasan selama seminggu, sang kasat juga dianggap tahu tugas pokoknya sebagai seorang kepala di kesatuan yang dipimpinnya, yakni di Shabara.

"Kita sebagai aparat kepolisian melaksanakan tugas sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat. Bagaimana kalau kita tidak bisa melayani, mengayomi sementara tugas pokok tidak tahu. Kasat Sabhara tugas pokoknya tidak tahu bagaimana mau melayani masyarakat. Anggotanya berbuat di luar kedinasan," ujarnya saat dikonfirmasi merdeka.com.

Soal tudingan adanya pembiaran tindak pidana tertentu, Kapolres pun membantahnya. Ia bahkan menuding balik sang anak buah, yang justru hendak turut menambang pasir bersama keluarganya.

"Kita tidak ada pembiaran. Kalau penambangnya masyarakat apa harus ditindak. Masyarakat mencari makan melalui pasir, masa jadi masalah besar. Kecuali masyarakat situ tidak melakukan kegiatan dan sementara pak Kasat Sabhara mau nambang di situ tapi tidak dikasih oleh masyarakat, mau ngomong apa pak Kasat Sabhara. Ya kasat sabhara mau nambang tapi tidak direstui, makanya dia seperti itu. Karena masyarakat membuat kegiatan itu untuk pangannya dia. Bukan untuk bisnis. Anaknya mau nambang juga gak diterima, karena arogansi dari Kasat Sabhara," katanya.

Makan Uang Operasi

Selain mengungkit hal itu, Kapolres juga membuka ‘borok' sang anak buah. Ia pun menyebut sewaktu menjadi Kapolsek di Nglegok ia tidak diterima oleh masyarakat setempat. Selain itu, ia juga menuding sang istri Kasat Shabara, pernah ‘memakan' uang operasi anggota saat masih menjadi anggota di Polres Blitar Kota.

Tidak hanya itu, ia juga menyebut saat belum berdinas di Polres Blitar, ia juga memiliki track record yang kurang baik. Ia disebut banyak mendapat teguran dari pimpinannya.

"Waktu jadi kapolsek di Nglegok, dia tidak diterima sama masyarakat sana. Boleh dicek. Bahkan tanyain ke dia, apakah benar istrinya itu memakan operasi Polres Blitar Kota? Tanyakan balik sama dia. Bahwa istrinya kemarin pernah enggak mengambil jatahnya operasi anggota Polres Blitar Kota? (Berapa banyak?) Tanyakan sama dia, saya enggak ada urusan," pungkasnya.

Kasus Bermula Makian Banci

Kasus ini bermula dari seorang perwira di jajaran Polres Blitar mengajukan pengunduran diri secara tertulis ke Polda Jatim. Tidak hanya itu, ia juga melaporkan sang pimpinan karena dianggap cukup arogan terhadap anak buahnya.

Perwira yang mengajukan pengunduran diri secara tertulis ini adalah Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo. Ia mengundurkan diri sebagai anggota kepolisian lantaran merasa telah dihina oleh Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.

"Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi (kekesalan) kasat yang lain. Kalau ada yang tidak cocok gitu, maki-makian kasar itu sering disampaikan, mohon maaf, kadang sampai nyebut-nyebut binatang. Sama saya tidak separah itu, yang terakhir menyebut bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," tandas Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo saat di Mapolda Jatim.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya
Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024
Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024

Mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Blak-Blakan Bea Cukai Biaya Impor Barang Selalu Disorot, Begini Akar Masalahnya
Blak-Blakan Bea Cukai Biaya Impor Barang Selalu Disorot, Begini Akar Masalahnya

Bea Cukai menilai kejadian yang terjadi belakangan karena salah paham

Baca Selengkapnya
Dari Beternak Hingga Membuka Warung Makan, Ini 8 Potret Isa 'Bajaj' di Kampung Yang Luput Dari Sorotan
Dari Beternak Hingga Membuka Warung Makan, Ini 8 Potret Isa 'Bajaj' di Kampung Yang Luput Dari Sorotan

Sudah luput dari sorotan, ini deretan potret kesederhanaan Isa 'Bajaj' di kampung halaman

Baca Selengkapnya
Perjalanan Pengemis yang Kerap Marah-Marah Terhenti di Bogor, Diciduk Satpol PP dan Dikirim ke RS Jiwa
Perjalanan Pengemis yang Kerap Marah-Marah Terhenti di Bogor, Diciduk Satpol PP dan Dikirim ke RS Jiwa

Perjalanan Pengemis yang Kerap Marah-Marah Terhenti di Bogor, Diciduk Satpol PP dan Dikirim ke RS Jiwa

Baca Selengkapnya
Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'
Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'

Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.

Baca Selengkapnya
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun

Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).

Baca Selengkapnya