Gandeng Kemristek, Kemenkes Tingkatkan Kapasitas Deteksi Genom Virus Covid-19
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) tentang Surveilans Genom Virus SARS-CoV-2. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap dengan adanya kerja sama tersebut bisa mendorong terwujud percepatan penyelenggaraan surveilans genom virus SARS-COV-2 melalui kemitraan yang sinergis, kolaboratif, suportif, dan berkesinambungan.
"Dimaksudkan sebagai acuan dan landasan kerja sama untuk menyelenggarakan pelacakan dan pemantauan (surveilans) genom virus SARS-CoV-2 untuk mengetahui epidemiologi molekuler, karakteristik, dampak pada kesehatan, dan pelacakan kasus, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), serta untuk koordinasi di tingkat nasional dan global," kata Budi dalam keterangan pers, Sabtu (9/1).
Tidak hanya itu, Budi juga berharap dengan adanya kerja sama tersebut dapat menjalin semua lab yang bisa melakukan genome sequencing process. Serta mampu melaksanakan deteksi dini terhadap virus baik itu Lab yang ada di Kemenkes atau Lab yang ada di Kemenristek yang tersebar di seluruh perguruan tinggi.
"Dengan adanya kerja sama ini akan terwujud sistem surveilans genom virus SARS-CoV-2 di Indonesia yang sangat dibutuhkan dalam pencegahan dan mempercepat penanggulangan COVID-19 di Indonesia," ungkap Budi.
Budi juga berharap dengan adanya kerja sama ini, diharapkan bisa melakukan surveilans terhadap virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia sebanyak-banyaknya. Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan kerja sama ini tentunya penting mengingat virus merupakan musuh tidak terlihat. Perlu upaya lebih dalam memahami karakteristik virus termasuk SARS-CoV-2 yang dalam ilmu kedokteran disebut ilmu genomik.
"Untuk bisa lebih memahami tidak hanya karakter virus COVID-19 tapi juga mutasi yang rupanya mulai banyak terjadi maka Kementerian Kesehatan dan Kemenristek/BRIN sepakat untuk melakukan genomik surveilans," ucap Bambang.
Sebagai pelaksana kegiatan surveilans genom Virus SARS-COV-2, Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) menugaskan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang nantinya juga akan melibatkan laboratorium yang ada di Perguruan Tinggi maupun LPNK di bawah koordinasi Kemristek/BRIN.
"Nantinya hasil surveilans genom SARS-CoV-2 yang diperoleh secara berkala atau mendekati “real-time” akan memungkinkan Indonesia melakukan prediksi, dan mengambil tindakan pencegahan, penanganan, serta pelaporan yang cepat dan tepat, yang sangat diperlukan dalam upaya pengendalian pandemi ini," ungkap Bambang.
Diketahui hingga saat ini, Indonesia telah melakukan sekuensing sebanyak 190 virus SARS-CoV-2 dan belum diketemukan varian B117 :Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi penyelenggaraan surveilans genom virus SARS CoV-2 yang paling sedikit terdiri atas:
a. pemeriksaan dan analisis sekuen genom virus SARS-CoV-2;b. Verifikasi hasil sekuensing;c. Monitoring dan evaluasi;d. Pengelolaan dan pemanfaatan big data;e. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia;f. Pemanfaatan bersama sumber daya;g. Pelaporan hasil; danh. Rekomendasi kebijakan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya